Acara yang diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Quran Ali Imron: 133-134 ini, antara lain dihadiri oleh Menteri Ristekdikti Muhammad Nasir, Kepala BAPETEN Jazi Eko Istiyanto, Sekretaris Utama BAPETEN Hendriyanto Hadi Tjahyono, Deputi Perijinan dan Inspeksi BAPETEN Khoirul Huda, Deputi pengkajian keselamatan Nuklir BAPETEN Yus Rusdian Akhmad dan jajaran pejabat struktural Ristekdikti serta LPNK.

Dalam sambutannya Menteri Ristekdikti Muhammad Nasir menyampaikan “tujuannya acara ini bisa saling kenal dan mengenalkan. Seperti yang dibacakan Qori dalam surat Ali Imron: 133-134 Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. Sebab itu, kita sebagai keluarga besar harus saling menghormati.”

“Abdullah bin Qois yang dijuluki Abu Musa Al-Asy'ari bertanya kepada Rasulullah Saw. muslim mana yang paling baik, islam yang baik yang utama orang yang merasa selamat dari ucapan dan jahil. Sehinga tidak ada intolenrasi dan radikalisme. Maka bagaimana hari ini kembali ke fitrah/suci memberi maaf kepada semuanya bukan hanya umat Islam, agar tidak tercabik-cabik persaudaran kita, apapun agama dan sukunya. Agar keluarga besar kita menjadi sakinah mawaddah warahmah. Saya mohon maaf lahir batin jika ada tutur kata yang kurang berkenan dan saya juga memaafkan semuanya sekalipun belum minta maaf kepada saya.” katanya tulus.

Tauziah disampaikan oleh KH. Lukman Hakim Ph.D. antara lain menyampaikan “kalau kita masuk surga sendiri, bisa-bisa kita tidak jadi masuk karena tidak tega. Sebab itu, Rasulullah Saw. mengajarkan kita untuk berjiwa besar. Karena pahala ampunannya akan kembali kepada kita. Seperti yang dibacakan Qori dalam surat Ali Imron: 133, bergegaslah kamu ke surga. Surga telah dibuka, umumnya umat masuk surga harus dipaksa Allah. Tuhanmu heran kepada orang yang masuk surga harus dirantai dibelenggu dibawa ke surga. Sholat itu sedang masuk surga bukan menggugurkan kewajiban.”

“Hubungan manusia harus dengan kasih sayang tanpa itu semua, semu. Dasarnya kasih sayang dari Allah Swt. kalau tidak lemah lembut kita basa-basi. Kita memiliki tanggungjawab sampai akhirat. Fabima rahmat Allah Swt, kalau kamu keras kepala dan keras hati, pokoknya-pokoknya akan muncul emosi, hatinya keras. Sebab itu halal-bihalal tidak cukup kita memaafkan orang, tapi juga memintakan ampunan termasuk pada yang berinteraksi pada kita misalnya murid atau bahkan teman rapat.”

“Penutup Idul fitri biasanya pakai baju baru tapi ada 1 kisah hasan Ali diperintah Rasulullah Saw sucikan bajumu dari Kotoran. Bajuku yang mana Rasulullah. Allah Swt. memberi engkau 5 baju: 1. Baju cinta segala sesuatu terasa hina atu kecil saat menggunkannya. 2. Baju ma'rifah pengenalan pada Allah. 3. Baju tauhid membuat hati kita tidak munafik. 4. Baju iman yang beriman hatinya aman dari galau, takut dan gelisah akan terasa aman. 5. Baju islam orang menggunakan akan taat pada AllahSwt., jika berdosa segera bertaubat. Minimal 1 baju tersebut harus dibersihkan agar hidup kita lebih bermakna. Tinggalkan hal-hal yang tidak berguna agar lebih produktif. Semoga Allah Swt. menurunkan rahmat, meski halal bihalal ini hanya ada di budaya kita, insyallah akan meluas ke Negara lain.” Tutupnya.

Acara yang diadakan di kantor kemenristekdikti Jakarta ini, dilanjutkan dengan saling bermaafan satu sama lain dan ramah-tamah. [BHKK/SP/AA].