Upaya meningkatkan keselamatan radiasi bagi masyarakat dan lingkungan selalu menjadi perhatian pengawasan BAPETEN. Isu paparan radiasi yang berasal dari pasien kedokteran nuklir yang telah dipulangkan dari Rumah Sakit menjadi salah satu perhatian BAPETEN dalam menetapkan kriteria rilis pasien.
Salah satu wujud concern BAPETEN terhadap hal terebut adalah melalui serangkaian Focus Group Discussion (FGD) terkait penetapan kriteria rilis pasien di kedokteran nuklir yang diselenggarakan oleh Pusat Pengkajian Sistem dan Teknologi Pengawasan Fasilitas Radiasi dan Zat Radioaktif (P2STPFRZR).
FGD dilaksanakan secara online guna menjaring informasi dari pengalaman Rumah Sakit terkait upaya dalam menerapkan kriteria rilis pasien pada fasilitas yang dimiliknya. Informasi yang terhimpun akan digunakan untuk memperkaya pedoman teknis yang sedang disusun berjudul “Pedoman Teknis Rilis Pasien (Patient Release) Kedokteran Nuklir”.
Pada FGD sesi ke-2 hari ini, Kamis, 9 Juli 2020 yang dibuka oleh Kepala P2STPFRZR - Djoko Hari Nugroho, diisi dengan pemaparan mengenai Rancangan Pedoman Teknis oleh Activity Coordinator - Endang Kunarsih serta pemaparan mengenai pengalaman implementasi rilis pasien kedokteran nuklir di RS. MRCCC dan RSCM oleh tim kedokteran nuklir dari RS. MRCCC Siloam Semanggi dan RSUP dr. Cipto Mangunkusumo.
FGD yang dipandu Kepala Bidang Pengkajian Kesehatan - Rusmanto ini menjadi ajang sharing ilmu dan telah memperkaya wawasan serta pengetahuan terkait kriteria rilis pasien kedokteran nuklir dan sangat bermanfaat dalam penyusunan regulasi dan pedoman. (P2STPFRZR/HMS/BHKK/BAMS)
