Acara yang mengusung tema “Pengawasan Partisipatif dalam Pemanfaatan Tenaga Nuklir” ini digelar di ruang Auditorium BAPETEN, Selasa (6/2) pagi, dan dibuka secara resmi oleh Deputi Bidang Perijinan dan Inspeksi Khoirul Huda. Dalam sambutannya, Khoirul mengatakan bahwa model pengawan saat ini tidak saja menjadi tugas utama BAPETEN tetapi peran dari para pegguna dan masyarakat juga turut andil alam membantu pengawasan tenaga nuklir di Indonesia. Itulah yang dinamakan pengawasan partisipatif dalam pemanfaatan tenaga nuklir.

Dalam kesempatan ini, Direktur Jenderal IAEA Yukiya Amano, turut hadir untuk memberikan sambutan kunci terkait dukungan dan semangat bagi pengguna untuk terus meningkatkan pemanfaatan tenaga nuklir sekaligus meningkatkan komitmen keselamatan dalam pemanfaatan.

Pertemuan ini dimaksudkan untuk meningkatkan koordinasi dengan berbagai pemangku kepentingan dan memberikan informasi terkait isu-isu keselamatan terkini, khususnya kepada pengguna. BAPETEN sebagai regulator juga ingin mendengarkan berbagai masukan dari pemangku kepentingan dan sekaligus kritikan/keluhan dari pengguna sebagai entitas pemanfaat nuklir yang diawasi oleh, dan sekaligus sebagai penerima layanan. Sementara itu, BAPETEN terus meningkatkan kesiapsiagaannya terkait pemanfaatan penggunaan tenaga nuklir di Indonesia dengan melakukan monitoring.

Di akhir pertemuan, Kepala Biro Hukum dan Organisasi, Taruniyati Handayani, selaku moderator, memandu sesi diskusi dan tanya jawab, dan bertindak sebagai narasumber dalam sesi ini berturut-turut Direktur Inspeksi Fasilitas Radiasi dan Zat Radioaktif, Sugeng Sumbarjo,  Direktur Perijinan Fasilitas Radiasi dan Zat Radiokatif, Zainal Arifin dan Direktur Keteknikan dan Kesiapsiagaan Nuklir, Dedik Eko Sumargo.

Pertemuan ini membuahkan hasil yang positif karena banyaknya masukan yang diperoleh BAPETEN, demikian juga para tamu undangan tampak antusias dan puas atas jawaban yang diberikan oleh narasumber dalam diskusi. (bho/bsb/ir)