Menristekdikti Mohamad Nasir hadir dalam acara ini, disertai sejumlah jajaran DRN dan perwakilan Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK). Ketua DRN Bambang Setiadi mengatakan, seminar ini diadakan untuk menjawab tugas ketiga DRN, yang salah satunya melalui penyusunan UU inovasi guna membangkitkan inovasi itu sendiri.

"Di banyak negara yang telah memiliki UU inovasi, keberadaan inovasi dapat berkembang dengan baik karena dengan UU inovasi diatur bahwa pemerintah dilarang memotong anggaran riset strategis," ujar Bambang.

Sementara itu Nasir mengungkapkan, Kemenristekdikti berupaya mengembangkan backbone riset nasional melalui portal yang bernama Sinta. Melalui Sinta publikasi dosen dan peneliti semakin meningkat hingga mencapai 12 ribu publikasi. Sinta juga sudah di refer banyak peneliti nasional dan internasional.

"Kalau riset sudah baik selanjutya harus di downstream menjadi prototipe, sebuah inovasi dan pada akhirnya berujung kepada komersialisasi," imbuh Nasir.

Pada kesempatan ini juga dilakukan sejumlah penandatanganan kerja sama yang dilakukan jajaran LPNK dengan instansi terkait lainnya. BAPETEN sendiri melakukan penandatanganan naskah kesepahaman dengan Universitas Hasanuddin.

Kedua belah pihak sepakat untuk mengadakan kerja sama dalam bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat terkait pengawasan pemanfaatan tenaga nuklir.(bho/aq/aa)