Dalam pembukaannya, Bapeten yang diwakili oleh Kepala Biro Perencanaan, Keuangan dan Informasi Achmad Busamah menyampaikan bahwa Bapeten mempunyai tugas untuk menjamin keamanan pemanfaatan tenaga nuklir di Indonesia. Khusus di Batu, Malang terdapat 4 instansi yang memanfaatkan nuklir serta 14 izin yang dikeluarkan Bapeten untuk instansi tersebut. Kemudian di tahun 2021 direncanakan akan ada pemasangan detektor nuklir di Malang yang bekerja sama dengan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika. Acara dilanjutkan dengan sambutan dari Suryadi yang menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Komisi VII DPR RI dan Bapeten yang akan memberikan edukasi kepada masyarakat setempat khususnya di bidang pengawasan nuklir.

Selanjutnya, Ridwan Hisjam juga menyampaikan beberapa hal diantaranya adalah Bakti Inovasi merupakan kegiatan yang dilakukan untuk lebih dekat kepada masyarakat, sekaligus sebagai bentuk tanggung jawab bahwa negara hadir untuk menjamin keselamatan pemanfaatan tenaga nuklir. Walaupun pada dasarnya nuklir adalah energi yang bersih dan murah, namun masih banyak yang tidak pro dan beranggapan negatif terhadap energi nuklir ini, sehingga diharapkan dengan adanya Bakti Inovasi dapat memberikan pengetahuan yang lebih objektif.

Memasuki tahapan sosialisasi, Koordinator Fungsi Kelompok Komunikasi Publik Bapeten Abdul Qohhar menjelaskan mengenai pengenalan radiasi, zat radioaktif, manfaat serta resiko yang dari pemanfaatan nuklir. Lebih dari itu yang paling penting adalah peran Bapeten dalam mengawasi nuklir di Indonesia yang berpegang pada tiga pilar yaitu peraturan, perizinan dan inspeksi.

Dengan diikuti oleh 50 peserta yang berperan aktif dalam diskusi dan tanya jawab, kegiatan ini merupakan perpanjangan tangan Bapeten dalam memberikan pemahaman kepada para masyarakat mengenai nuklir dan pengawasannya di Indonesia.