Di antara program strategis BAPETEN adalah sosialisasi kelembagaan dan pengawasan tenaga nuklir. Tujuan sosialisasi menyampaikan informasi tentang kelembagaan BAPETEN agar terjadi hubungan yang akomodatif serta pentingnya keberadaan lembaga pengawas tenaga nuklir demi keamanan masyarakat.
Hal ini, merupakan upaya implementasi terhadap komitmen BAPETEN dalam pelaksanaan pengawasan pemanfaatan tenaga nuklir di Indonesia, agar masyarakat luas mengetahui, bahwa aspek keselamatan, keamanan dan kedamaian harus menjadi perhatian yang serius.
Dengan demikian akan terbentuk kesadaran, serta persepsi masyarakat tentang energi nuklir secara tepat dan benar. Kegiatan sosialisasi ini telah dan akan dilaksanakan di provinsi seluruh Indonesia dengan mempertimbangkan pemilihan berdasarkan kriteria wilayah dan kendala yang dihadapi.
Sosialisasi dengan tema ”Diseminasi Iptek Pengawasan Pemanfaatan Tenaga Nuklir di Indonesia” ini terlaksana atas koordinasi dan kerja sama yang baik antara BAPETEN dengan DPR-RI. Kegiatan sosialisasi memperoleh respons positif dari masyarakat. Acara dihadiri 120 orang peserta dan diselenggarakan pada tanggal 3 Maret 2018, di Rumpin, Bogor.
Mengawali acara sambutan disampaikan oleh Deputi Perizinan dan Inspeksi-BAPETEN Dr. Ir. Khoirul Huda, M.Eng, yang menyatakan “sebenarnya banyak sekali penggunaan nuklir di Indonesia, antara lain di bidang kesehatan ada rontgen. Sedangkan di bidang industri di antaranya di pabrik kertas, nuklir digunakan untuk mengukur ketebalan kertas.
“Fungsi BAPETEN, antara lain mengawasi pemanfaatan hal tersebut, demi menjamin keamanan pemanfaatan tenaga nuklir tersebut. Dalam setiap pemanfaatan tenaga nuklir di Indonesia harus memiliki izin dari BAPETEN sebelum mengopersikannya.
Acara dibuka oleh Anggota Komisi VII DPR-RI Drs. KH. NAWAFIE SALEH, SE., MM., menyampaikan bahwa, “Acara Desiminasi Iptek Pengawasan Tenaga Nuklir ini sangat bagus karena stigma masyarkat tentang nuklir masih pasti hanya tentang Bom, inilah kesempatan menimba ilmu dari BAPETEN sebenarnya apa saja pemanfaatan nuklir yang diawasi olehnya.
“Diharapkan saat diskusi peserta dapat menanyakan sejela-jelasnya tentang nuklir. Apalagi acara ini banyak dihadiri generasi muda. Kita Manusia sebagai khalifah (pemimpin di muka bumi), di Indonesia semua kekayaan harus dimanfaatkan untuk masyakat sesuai amanat undang-undang.” Tambahnya.
Acara dilanjutkan dengan Presentasi Kelembagaan BAPETEN oleh Kepala Bagian Humas dan Protokol-BAPETEN Abdul Qohhar Teguh Eko Prasetyo., S.Si, MT., dan Tanya Jawab dengan yang dipandu dengan ceria oleh Ikhwanudin Syarifudin. Acara disertai ramah tamah untuk mempererat kerja sama di bidang pengetahuan ketenaganukliran. [BHO/AA/SP].
