Acara dibuka oleh Rusmanto mewakili Kepala Pusat Pengkajian Sistem dan Teknologi Pengawasan Fasilitas Radiasi dan Zat Radioaktif (P2STPFRZR) – BAPETEN. Dalam sambutannya, Rusmanto menyampaikan bahwa tahun 2022 akan dilakukan penetapan nilai Tingkat Panduan Diagnostik Nasional untuk modalitas Fluoroskopi dan Kedokteran Nuklir Diagnostik, sehingga kegiatan bimbingan teknis ini diharapkan dapat mempercepat proses pengumpulan data dosis pasien sehingga menambah kontribusi data dalam penetapan nilai DRL. “Dengan adanya Tingkat Panduan Diagnostik, diharapkan fasilitas kesehatan mampu melakukan reviu secara mandiri apakah fasilitas kesehatan selama ini telah memberikan dosis yang tepat kepada pasien ataukah masih cukup tinggi atau pun rendah sehingga perlu adanya evaluasi penggunaan sumber radiasi pengion yang menuju ke ALARA.”

Guna memberikan pemahaman yang komprehensif kepada peserta terkait tingkat panduan diagnostik dan aplikasi Si-INTAN dilanjutkan dengan presentasi tentang “Pengenalan DRL dan Si-INTAN serta Penggunaan DRL dalam Optimisasi Paparan Medik” oleh Endang Kunarsih, dan “Penggunaan Aplikasi Sistem Informasi Data Dosis Pasien (Si-INTAN)” oleh Ida Bagus Gede Putra Pratama. Seluruh peserta dipandu untuk praktik langsung penggunaan Si-INTAN mulai dari tahapan registrasi untuk memperoleh akun Si-INTAN, tata cara menginput data modalitas dan data dosis pasien.

Dengan terselenggaranya acara ini diharapkan sasaran yang dituju dapat tercapai, yaitu semakin meningkatnya kepatuhan pemegang izin dalam melaporkan data dosis pasien ke dalam Si-INTAN, meningkatnya kecukupan dan kelayakan data dosis untuk keperluan penentuan DRL, dan meningkatnya awareness dalam optimisasi dosis menggunakan DRL, sehingga pada akhirnya diharapkan penerimaan dosis radiasi yang tidak perlu (unnecessary exposure) pada pasien akibat adanya ketidaktepatan dosis yang diberikan bisa dihindari. (IGBPP/EK/BHKK/OR)