Bimbingan Teknis dibuka oleh Deputi Perizinan dan Inspeksi Zainal Arifin, dalam sambutan pembukaannya menyampaikan “adanya perubahan sistem di awal tahun 2022, karena adanya UU Cipta Kerja dan PP nomor 5 tahun 2021. Banyak pelaku usaha khususnya importir mengalami kesulitan dalam proses importasi dan pengurusan izin. Melalui acara pembinaan ini, diharapkan permasalahan koneksi Balis dengan OSS-RBA dapat terselesaikan dan proses perizinan dapat berjalan lancar”.

Acara dilanjutkan dengan presentasi tentang “Perkembangan Sistem Perizinan Pemanfaatan Sumber Radiasi Pengion (Impor dan Pengalihan)” oleh Direktur Perizinan Fasilitas Radiasi dan Zat Radioaktif Ishak, tentang OSS-RBA oleh Direktur Promosi Wilayah Asia Timur, Asia Selatan, Timur Tengah, dan Afrika – Kementerian Investasi/BKPM dan importir bidang medik Cahyo Purnomo, “Tata Cara Pengajuan Permohonan Izin Impor dan/atau Pengalihan Sumber Radiasi Pengion melalui Balis 2.5” oleh Pengawas Radiasi BAPETEN Maradi dan “Kriteria Keberterimaan Persyaratan Perizinan Impor dan/atau Pengalihan Sumber Radiasi Pengion” oleh Pengawas Radiasi BAPETEN Made Pramayuni.

Acara yang dihadiri 60 peserta dari importir bidang medik ini, ditutup dengan diskusi dan tanya jawab yang dimoderatori oleh Koordinator Kelompok Fungsi Perizinan bidang Kesehatan Iin Indartati. [DPFRZR/Dwiang/BHKK./SP].