Kepala BAPETEN Jazi Eko Istiyanto yang mendapat penyuntikan vaksin pada kesempatan pertama mengatakan “karena ini vaksinasi kedua, kita sudah mempunyai pengalaman jadi tidak terlalu takut, dan semoga seluruh pegawai BAPETEN dapat lebih sehat dengan adanya vaksinasi kedua ini.”

Ditambahkan oleh Jazi “Vaksinasi ini belum tentu menjadikan kita kebal maka dari itu kita harus tetap berhati-hati dan mematuhi protokol kesehatan agar tidak terjangkit virus covid-19. Ini merupakan satu usaha agar kita semua bisa sehat dan terbebas dari pandemik.” Ujarnya.

Seorang Ahli Kesehatan Hasbullah Thabrany menjelaskan, vaksin Covid-19 bukan merupakan sejenis obat yang memiliki formula. Vaksin adalah bagian dari virus yang sudah dilemahkan atau tak mampu menyebarkan penyakit yang kemudian disuntikan ke tubuh.

“Vaksin Covid-19 ini manfaatnya adalah sebagai pelatih untuk tubuh kita agar bisa mengenali virus yang membahayakan tersebut,” jelas Hasbullah

Sehingga vaksin Covid-19 bekerja untuk dapat mematikan virus yang masuk ke dalam tubuh. Namun Hasbullah juga mengatakan, vaksin Covid-19 justru tidak mencegah virus yang masuk ke tubuh.

“Kalau virus itu sudah masuk ke tubuh baru vaksin ini bisa membunuh. Sehingga bukan untuk mencegah virus itu masuk. Artinya meski sudah ada vaksin 3M (Mencuci tangan, Memakai masker, dan menjaga jarak) masih harus dilakukan,” katanya.

Hasbullah juga mengatakan tingkat efektivitas vaksin Covid-19 sekitar 90%. Dengan demikian masih ada kemungkinan 10% tubuh yang sudah di vaksin masih akan bisa terpapar virus Covid-19. Itu sebabnya, proteksi ganda diperlukan dengan masih menerapkan protokol kesehatan 3M.

Vaksinasi ini melibatkan personil dari BAPETEN, Kementerian Kesehatan, Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan (BPFK) Jakarta, RS. Prikasih Jakarta Selatan dan Puskesmas Gambir. [BHKK/OR/Bams]