Pertemuan APSN ini dimulai dengan sambutan selamat datang dari Dirjen kerja sama multilateral Kementerian Luar Negeri Indonesia Febrian Alphyanto Ruddyard. Dalam sambutannya Febrian berterima kasih kepada Bapeten atas terselenggaranya kegiatan ini dan menyambut dengan hangat para peserta yang ikut berpartisipasi dalam pertemuan “Partisipasi kita semua virtual dalam pertemuan ini mencerminkan komitmen kita yang teguh untuk memperkuat implementasi Safeguatd Network secara regional, meskipun saat ini dalam kondisi pandemi” katanya.

Kepala Bapeten Jazi Eko Istiyanto selaku Ketua Asia Pasific Safeguards Network membuka secara resmi acara ini. Dalam sambutannya Kepala Bapeten menyampaikan sambutan hangat dan memberikan apresiasi kepada semua delegasi atas keikutsertaan dalam Annual Meeting APSN ke-11 yang dilakukan secara virtual. “Partisipasi Anda mewakili kepedulian daerah dalam mempertahankan implementasi pengamanan nuklir yang efektif untuk pencegahan penyalahgunaan bahan nuklir dan fasilitas terkait” tuturnya.

Pertemuan tahunan ini diisi dengan Presentasi dari ekspert IAEA Peter Rance bertajuk “Safeguard in the Time of Covid’ dan presentasi dari s. Margot Mininni, Senior Program Manager for International Nuclear Safeguards Engagement for South and Southeast Asia US- DOE terkait Report on Regional Seminar of LOF and Effective Regulatory Authorities (APSN activities on 2019-2020), berlanjut dengan diskusi pembahasan kegiatan APSN berikutnya, termasuk juga berbagi masalah yang dihadapi oleh anggota APSN pada masa Covid-19 ini.

Untuk meneguhkan komitmen anggota APSN terhadap implementasi perjanjian Safeguards, setiap negara anggota diminta menyampaikan komitmennya terhadap implementasi perjanjian Safeguards dan APSN, dipandu oleh Khoirul Huda, Senior Advisor Kepala Bapeten. Pernyataan komitmen dari Bapeten disampaikan oleh Khoirul Huda, Deputi Perijinan dan Inspeksi Bapeten.

Zaenal mengatakan “Kami berkomitmen untuk mendukung semua anggota APSN agar fokus pada pengembangan sumber daya dan teknik safeguard di wilayah ini” Disampaikan lebih lanjut bahwa Indonesia akan terus bekerja sama dengan IAEA melalui pelaksanaan Comprehensive Safeguard Agreement (CSA) and its Additional Protocol (AP) sejak 2003 dan juga implementasi State Level Approach (SLA) sejak Januari 2017.

Pada kesempatan ini dilaksanakan serah terima jabatan Ketua APSN dari Ketua APSN 2019 -2020 Prof. Ir. Dipl. Com. Jazi Eko Istiyanto., M. Sc., Ph. D., IPU., BA kepada Ketua APSN 2021-2022 dari Vietnam Prof. Dr. NGUYEN Tuan Khai, Director General of the Vietnam Agency for Radiation and Nuclear Safety (VARANS). Serah terima ini juga dilakukan secara virtual.

Kegiatan APSN ditutup dengan pesan Kepala Bapeten. “Kami berterima kasih kepada semua fasilitator, presenter, dan kepada para peserta yang telah berbagi pengalaman dan diskusi yang bermanfaat buat kita semua” tuturnya

“Kontribusi aktif dari semua peserta telah memperkaya sesi diskusi kita dan kita semua telah mendapatkan keuntungan dari pengalaman dan wawasan yang telah disampaikan oleh peserta lainya, tentu saja hal ini menjadi sesuatu yang tak terlupakan apalagi pertemuan ini dilakukan secara virtual” pungkasnya.

Pertemuan APSN yang dilakukan secara virtual ini berlangsung sukses dan sangat memuaskan. Pujian tidak saja datang dari Kepala Bepeten tetapi juga dari utusan negara lain selaku peserta APSN ini. “Thank you Bapeten for making this more than a “virtual meeting” and more of a spesial event” kata John Kalish, salah satu peserta APSN dari Australia. (BHKK/Bams).

Bagi yang ingin lihat video kegiatan 11 Anual Meeting - APSN 2020, bisa klik link youtube berikut: