Mengantisipasi hal tersebut, BAPETEN bekerja sama dengan Kepolisian, TNI, dan INASGOC selaku panitia penyelenggara Asian Games 2018, akan menerapkan keamanan nuklir pada perhelatan Asian Games 2018 yang akan diselenggarakan 18 Agustus – 2 September 2018 mendatang, di Jakarta dan Palembang.

Salah satu rangkaian acara terkait dengan penyelenggaraan Asian Games 2018 ini adalah kegiatan pawai obor yang akan dimulai pelaksanaannya di Kota Yogyakarta, khususnya di Prambanan tanggal 18 -19 Juli 2018. Menurut rencana Wakil Presiden RI Jusuf Kalla, beserta tamu negara seperti duta-duta besar negara peserta Asian Games 2018 dijadwalkan hadir dalam acara tersebut.

Guna menyiapkan penerapan keamanan nuklir saat pawai obor Asian Games 2018 ini, BAPETEN melalui Direktorat Keteknikan dan Kesiapsiagaan Nuklir (DKKN), melakukan kunjungan kerja ke Polda DIY dan KOREM 072 Pamungkas, Selasa (10/7/2018). Kunjungan kerja ini dilakukan guna mengenalkan BAPETEN beserta fungsi dan perannya saat pawai obor nanti, sekaligus mengundang untuk rapat koordinasi dan sosialisasi terkait rencana penerapan keamanan nuklir, khususnya saat pawai obor Asian Games 2018 di Prambanan.

Pada kesempatan ini, tim BAPETEN yang terdiri dari Kasubdit Keteknikan, Zulkarnain, berikut jajarannya melakukan koordinasi tentang skenario pengamanan dan rencana kegiatan selama acara pawai obor berlangsung. Rangkaian acara tersebut diantaranya, hari pertama 17 Juli 2018, obor dari India tiba di Bandara Adisucipto, Yogyakarta, selanjutnya akan di simpan di Museum Dirgantara AURI Yogyakarta.

Sedangkan untuk hari kedua 18 Juli 2018, dilakukan pemotretan obor di Candi Boko dalam rangka pengenalan pariwisata Indonesia ke luar negeri, dan selanjutnya dilakukan pertemuan antara obor dari India dengan obor dari Merapen di Prambanan. Kemudian hari ketiga 19 Juli 2018, dilakukan kirab pawai obor dimulai dari Museum Dirgantara menuju Tugu Yogakarta, sebagai start awal kegiatan pawai obor Asian Games 2018 menuju ke kota selanjutnya.(dk2n/zul/bho/pd)