Acara penganugerahan yang berlangsung di salah satu hotel di Jakarta ini dibuka oleh Wakil Presiden RI Jusuf Kalla dan dihadiri para Menteri Kabinet Kerja, Kepala Badan, Kepala Lembaga, Kepala Daerah, dan Kapolda. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro dan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Syafruddin yang hadir memberikan sambutan dalam penganuegerahan tersebut mengatakan bahwa pembangunan dan pengembangan Sistem Pemerintah Berbasis Elektronik (SPBE) yang terpadu sebagai suatu keharusan. Hal ini untuk mewujudkan birokrasi dan pelayanan publik yang berkinerja tinggi, modern, efektif dan efisien, serta terintegrasi penuh dari pusat hingga ke daerah.

“Kementerian PANRB mendorong pembangunan dan pengembangan sistem pemerintahan berbasis elektronik yang terpadu sebagai suatu keharusan dan bukan sebagai suatu pilihan,” ujarnya saat konferensi pers Kamis pagi.

Untuk mendapatkan penilaian evaluasi SPBE yang objektif dan independen, Kementerian PANRB bekerja sama dengan lima perguruan tinggi yakni Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Universitas Telkom, dan Universitas Gunadarma. Penilaian dilakukan terhadap 616 intansi pusat, pemda, dan POLRI.

BAPETEN menggungguli LIPI dan BPS untuk katagori LPNK dalam posisi tiga besar tebaik dalam penerapan SPBE ini. Sedangkan untuk katagori Kementerian, tiga besarnya adalah Kementerian Keuangan, Kementerian Pariwisata dan Kementerian PUPR. Katagori Lembaga Lainnya, BPK, Mabes Polri dan Polda Jawa Barat.

Sekretaris Utama BAPETEN, Hendriyanto Hadi Tjahyono yang hadir bersama Kepala Biro Perencanaan, Keuangan dan Informasi, Sugeng Sumbarjo, mengungkapkan rasa syukur atas penghargaan tersebut dan berharap presetasi ini terus dipertahankan dan ditingkankan lagi.

“Syukur Alhamdulillah atas apresiasi dari Pemerintah terkait penerapan SPBE di tahun 2018 dan tadi pagi Bapak Wakil Presiden menyampaikan piagam penghargaan dengan predikat “Sangat Baik” kepada BAPETEN. Apresiasi ini menunjukkan bahwa arah pengembangan eGovt. BAPETEN sudah pada jalur yang benar” katanya.

Lebih lanjut Dudit, demikian Sestama BAPETEN akrab disapa, mengatakan bahwa sudah menjadi suatu tuntutan bahwa BAPETEN harus mengembangkan terus implementasi sistem informasi, khususnya dalam menyongsong era revolusi industri 4.0, baik secara internal untuk pelayanan tata kelola perkantoran maupun secara eksternal untuk melayani kebutuhan masyarakat yaitu jaminan keselamatan atas pemanfaatan tenaga nuklir di Indonesia.

Sementara itu Sugeng Sumbarjo sebagai pengampu pelaksanaan SPBE di lingkungan BAPETEN mengatakan bahwa Pembangunan dan pengembangan Aplikasi TIK di BAPETEN menerapkan Prinsip dan kebijakan yang jelas yang disahkan melalui peraturanKepala BAPETEN, diimplementasikan pada proses kerja yangterintegrasi dengan aplikasi lain dan dievaluasi secara periodik.

Dalam melaksanakan penerapan SPBE, BAPETEN telah menerapkan banyak sistem dan aplikasi untuk memudahkan pekerjaan, sehingga pelayanan kepada masyarakat lebih efektif dan efisen. Untuk aplikasi yang bisa diaskes oleh pengguna dan masyarakat umum meliputi: B@lis Perizinan, B@lis Pekerja, B@lis Infara, B@lis Sukses, B@lis Pendora, JDIH, Sipaten, Salt, SIINTAN dan tentu saja website BAPETEN.

Sedangkan untuk mempermudah pelayanan kedinasan di internal BAPETEN ada aplikasi SERASI, SIMKA, SIMPEL, Supersonik, Reformasi Birokrasi, Arsip, PNBP, Perpustakaan dan tentu saja website inranet BAPETEN.

Semoga penghargaan ini menjadi pemicu bagi segenap karyawan BAPETEN untuk bekerja dan melayani lebih baik dan lebih baik lagi, dalam pengawasan pemanfaatan tenaga nuklir di Indonesia. (bhkkp/bsb).