Kunjungan dipimpin langsung oleh Direktur P2IBN, Dahlia Sinaga, diterima oleh PT. Boma Bisma Indra di Pasuruan dan PT. Barata Indonesia di Gresik Jawa Timur. Maksud kegiatan ini adalah mengetahui kemampuan industri nasional dalam menghasilkan jenis peralatan dan komponen, meningkatkan pemahaman proses dan sistem mutu untuk fabrikasi peralatan dan komponen industri dalam menunjang konstruksi instalasi nuklir, dan memahami persyaratan dan mekanisme dalam proses pemilihan pemasok secara internasional. Kunjungan ke PT. Boma Bisma Indra Pasuruan diterima oleh Marketing Manager, Muslimin dan Engineering Manager, Gatut Trihandoyo, selanjutnya di PT. Barata Indonesia, Gresik diterima oleh General Manager Divisi Pembangkit, Lukman Jamaludin.

Dari diskusi yang diperoleh keterlibatan vendor asing dalam konstruksi instalasi nuklir, khususnya pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) yang pertama, tidak bisa dihindarkan. Di sisi lain kemampuan industri nasional dalam fabrikasi dan instalasi komponen pembangkit listrik konvensional, seperti boiler, high pressure vessel, steam generator, turbin, kondenser tidak diragukan lagi, terbukti dengan beberapa peralatan seperti kondenser, turbin dalam proyek kontruksi PLTN di Finlandia dan Tiongkok ternyata dibuat di Indonesia . Pemerintah hendaknya mengawal industri nasional ini melalui kebijakan untuk mensyaratkan keterlibatan industri nasional dalam kerja sama dengan negara vendor PLTN. BAPETEN selaku regulator harus mengetahui informasi mengenai kualifikasi supplier yang akan memasok konstruksi instalasi nuklir.

PT. Boma Bisma Indra dan PT. Barata Indonesia merupakan BUMN telah memiliki kompetensi untuk memproduksi komponen pembangkit listrik konvensional maupun nuklir serta memiliki pengalaman dalam mengerjakan EPC proyek pembangkit listrik nasional dan internasional. [DP2IBN/hs/BHKKP/ny]