Pada kesempatan tersebut Khoirul mengatakan, Balis pekerja online ini sendiri merupakan bagian dari sistem Balis online yang telah di launching awal tahun ini. Khoirul menambahkan, pekerja radiasi merupakan salah satu persyaratan dari perizinan. Hal ini juga diperlukan sebagai pangkalan data untuk mengetahui pekerja radisi yang ada di Indonesia secara keseluruhan.

Terkait dengan program pelatihan, Khoirul mengungkapkan, BAPETEN pada dasarnya tidak pernah menghubungi peserta yang akan mengikuti pelatihan satu per satu apalagi akan membantu kelulusan. “BAPETEN hanya bersinggungan terkait dengan pemberian informasi atau kurangnya persyaratan yang harus dilengkapi peserta,” tegas Khoirul.

Melalui adanya Balis Pekerja Online ini, dapat meningkatkan transparansi terkait dengan informasi yang disediakan BAPETEN sekaligus menjadi acuan dalam pembinaan SDM. Karena tantangan kedepan juga semakin berat, terlebih adanya era keterbukaan dengan masuknya tenaga kerja asing. Jika SDM Indonesia tidak kompeten, tidak menutup kemungkinan akan kalah bersaing dengan tenaga-tenaga asing.

BAPETEN juga sangat mengapresiasi kehadiran para undangan dalam acara yang digagas dan kerja sama antara Direktorat Perizinan Fasilitas Radiasi dan Zat Radioaktif dengan Biro Perencanaan BAPETEN ini.[BHO/PD]