Verifikasi difokuskan pada pemeriksaan bunker radioterapi yang dibangun untuk menampung pesawat LINAC merek Elekta tipe Synergy Platform. Tim inspeksi yang dipimpin oleh Direktur Perizinan Fasilitas Radiasi dan Zat Radioaktif BAPETEN Asep Saefulloh Hermawan, bersama tiga anggota tim Pengawas Radiasi BAPETEN Ahmad Maulana, Herry Irawan, dan Dwi Angestiningsih, melakukan serangkaian pemeriksaan baik secara administratif maupun teknis.

Lingkup pemeriksaan meliputi evaluasi desain bunker dan ketebalan dinding penahan radiasi, unjuk kerja peralatan utama dan pendukung, pengukuran paparan radiasi, pengujian dosimetri, serta kesiapan sumber daya manusia dalam mengoperasikan alat sesuai standar keselamatan. Selain itu, tim juga meninjau jalur alur pasien, prosedur operasional, serta peralatan keselamatan dan proteksi radiasi.

Hasil sementara dari verifikasi menunjukkan bahwa masih terdapat beberapa hal yang perlu dilengkapi oleh pihak rumah sakit. Namun, pihak RSUD Undata menunjukkan komitmen untuk memenuhi semua rekomendasi yang diberikan BAPETEN dalam jangka waktu yang telah ditentukan.

Direktur RSUD Undata Herry Mulyadi, menyampaikan apresiasi atas dukungan BAPETEN dan menegaskan pentingnya kehadiran fasilitas radioterapi di Kota Palu. "Dengan adanya layanan medis yang lebih canggih ini, kami berharap masyarakat Palu tidak perlu lagi merujuk pasien kanker ke kota besar seperti Jakarta, Surabaya, atau Makassar. Ini akan meningkatkan pelayanan rumah sakit sekaligus kualitas hidup pasien," ujarnya. [DPFRZR/Dwiangesti/BHKK/SP]