Semenjak isu nuclear security menjadi perhatian dunia internasional, seluruh negara anggota mulai meningkatkan aspek keamanan nuklirnya masing-masing. Melihat pentingnya hal tersebut, IAEA selaku Badan Tenaga Atom Internasional, kembali menggelar Konferensi Internasional terkait Keamanan Nuklir, di Wina, Austria, Senin (05/12/16).
Konferensi yang berlangsung hingga Jumat (09/12/16), dihadiri sejumlah negara anggota termasuk Indonesia yang diwakili oleh delegasi BAPETEN. Kepala BAPETEN Jazi Eko Istiyanto, berikut sejumlah jajarannya tampak hadir dalam kesempatan ini. Pada konferensi ini terdapat 2 agenda penting yang dibahas.
Pertama Ministerial Segment yaitu memberikan kesempatan kepada delegasi negara anggota IAEA untuk menyampaikan capaian, komitmen, dan aksi terkait keamanan nuklir serta adopsi Ministerial Declaration. Kedua terkait dengan scientific and technical program yang terdiri atas 6 kebijakan tingkat tinggi.
Tujuan dari konferensi ini adalah memberi ruang diskusi tentang pengalaman nasional dan internasional, serta pencapaian dalam memperkuat keamanan nuklir. Selain itu, forum ini dimaksudkan untuk mengembangkan pengertian dan pendekatan baru, serta kecenderungan dalam keamanan nuklir secara global.
Pada kesempatan ini delegasi BAPETEN menampilkan poster bertajuk Developing Nuclear Security Act Through National Coordination. Selaku badan pengawas, delegasi BAPETEN juga hadir dalam sesi pemaparan tentang International legal instruments for nuclear security: universalization and implementation of binding international legal instruments.
Terdapat beberapa masukan bagi BAPETEN diantaranya, diskusi internal terkait kebutuhan pertemuan dengan pemangku kepentingan terkait lainnya. Selain itu BAPETEN juga perlu mendorong agar personel dari bagian hukum atau non teknis lainnya dapat berpartisipasi, sehingga lebih banyak bersinggungan dengan komunitas scientific internasional.[BHO/PD]
