Acara dibuka oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Bangka Tengah Wahyu Nurrakhman yang menyampaikan bahwa Kabupaten Bangka tengah sangat terbuka dengan pembangunan, khususnya yang memberikan dampak positif bagi masyarakat. “Untuk itu, hadirnya perwakilan BAPETEN, Universitas Gadjah Mada, dan Universitas Bangka Belitung di sini semoga bisa memberikan pemahaman yang detail pada kita mengenai apa itu PLTN,” katanya.

Kepala Desa Batu Beriga, Gani menyampaikan bahwa pihaknya mengundang BAPETEN untuk bisa menjelaskan kepada masyarakat sejauh mana dampak yang terjadi dari rencana pembangunan PLTN di Pulau Gelasa. “Nanti silahkan bapak/ibu bertanya langsung kepada BAPETEN, apapun yang bapak/ibu ingin tau mengenai rencana pembangunan ini,’ tambahnya.

Kemudian Plt. Direktur Pengaturan Pengawasan Instalasi Bahan Nuklir (DP2IBN) BAPETEN Nur Syamsi Syam mengatakan BAPETEN berkepentingan dalam hal pengawasan rencana pembangunan PLTN di Pulau Gelasa. “Sebagai badan pengawas, kami harus pastikan bahwa pembangunan ini sudah memenuhi 3 aspek keselamatan, keamanan, dan safeguards,” tutupnya.

Selanjutnya dilakukan presentasi oleh Pengawas Radiasi Madya BAPETEN Bambang Eko Aryadi tentang Pengawasan Pembangunan dan Pengoperasian PLTN serta pemaparan dari perwakilan Universitas Gadjah Mada dan Universitas Bangka Belitung terkait hasil kajian mereka tentang PLTN.

Masyarakat Desa Batu Beriga berharap dilibatkan dalam segala proses perizinan terkait pembangunan PLTN ini sehingga pembangunan ini nantinya tidak memberikan dampak negatif bagi kegiatan masyarakat khususnya para nelayan. [BHKK/Da/Cd]