Acara diawali oleh sambutan dari Dekan Fakultas MIPA, Afgani Jayusta yang mengatakan bahwa tenaga nuklir itu bukan hanya bom atom saja dan kemudian bom atom tersebut dikaitkan dengan perang dunia, namun tenaga nuklir banyak manfaatnya seperti di bidang pertanian, kesehatan dan industri. Afgani menambahkan pula dari hasil kajian bersama para pakar nuklir dari sisi akademis dan teknologi, Kalimantan Barat cocok untuk mendirikan PLTN namun sumber daya manusia di Kalimantan Barat harus ikut ambil bagian didalamnya. Tidak lupa juga Afgani mengucapkan terima kasih kepada BAPETEN atas terselenggaranya diseminasi ini dan berharap agar peserta dapat berpartisipasi dengan baik karena acara ini merupakan bagian dari edukasi.

Diseminasi ini dibuka oleh anggota Komisi VII DPR RI, Katherine Anggela Oendoen. Dalam sambutannya Katherine mengatakan bahwa hari ini kita akan mendapatkan pelajaran yang sangat bermanfaat untuk Kalimantan Barat di bidang nuklir. " Nuklir ini bukan hanya untuk hal-hal yang berbahaya, namun banyak sekali manfaatnya. Salah satu manfaat yang sudah direalisasikan di Kalimantan Barat adalah di bidang pertanian yaitu di daerah Sambas" katanya. Lebih lanjut Katherina menambahkan bahwa Kalimantan Barat juga mempunyai sumber uranium di daerah Melawi dan di daerah tidak ada gempa. " Hal ini berarti Kalimantan Barat berpotensi dalam untuk pembangunan PLTN", imbuhnya lagi.

Setelah itu acara dilanjutkan dengan pemaparan tentang Pengawasan Pemanfaatan Tenaga Nuklir oleh Kepala Biro Hukum dan Organisasi BAPETEN, Taruniyati Handayani. Pada sesi ini Runi menjelaskan tentang definisi nuklir dan radiasi , jenis-jenis radiasi serta manfaat nuklir dan bahayanya sehingga perlu diawasai oleh BAPETEN. Runi juga mendemonstrasikan kepada peserta bagaimana alat ukur radiasi mendeteksi sumber radioaktif.

Acara ini dihadiri 120 peserta yang berasal dari mahasiswa di berbagai jurusan di Universitas Tanjungpura, dari organisasi kemahasiswaan dan organisasi masyarakat lainnya. Peserta nampak antusias mengikuti kegiatan ini, terbukti dengan banyaknya pertanyaan yang muncul dari peserta (bho/aa/bsb)