Kegiatan yang bekerjasama antara BAPETEN dengan DPR-RI dibuka langsung oleh anggota Komisi VII, H. Abdul Halim, SH. Dalam sambutannya Halim mengatakan bahwa pada hari ini BAPETEN sebagai lembaga yang mengawasi pemanfaatan tenaga nuklir akan memberikan penjelasan tentang pengawasan pemanfaatan tenaga nuklir yang ada di Indonesia.

“Kebanyakan anggota masyarakat, belum begitu banyak yang mengetahui tentang teknologi nuklir dan peralatan kesehatan yang dapat menimbulkan radiasi. Demikian juga tentang pemanfaatan dan bahaya yang dapat ditimbulkannya. Padahal tanpa disadari kita sering berhubungan dengan peralatan-peralatan tersebut dalam kehidupan sehari-hari, seperti pesawat Rontgen dan CT-Scan yang biasa digunakan di bidang kesehatan. Untuk itu, BAPETEN mengadakan acara diseminasi ini.” Ujar Halim menuturkan.

Acara berlanjut dengan pemaparan peraturan perundangan ketenaganukliran oleh Kepala Sub Direktorat Pengaturan Kesehatan, Industri dan Penelitian BAPETEN, Soegeng Rahadhy. Pada sesi ini Soegeng menjelaskan tentang definisi nuklir dan radiasi, jenis-jenis radiasi serta manfaat nuklir dan bahayanya sehingga perlu diawasai oleh BAPETEN. Soegeng juga mendemonstrasikan kepada peserta bagaimana cara menggunakan alat ukur radiasi untuk mendeteksi sumber radioaktif.

Peserta antusias mengukuti diseminasi ini, terbukti banyaknya pertanyaan yang diajukan oleh peserta, yang ingin tahu lebih jauh tentang nuklir, bahayanya dan manfaatnya, serta pengawasannya oleh BAPETEN. (bho/rus/bsb).