Kegiatan ini berlangsung untuk membahas perkembangan kecerdasan buatan (AI) dalam bidang operasional, pengawasan, dan pengembangan fasilitas nuklir. Pada hari pertama, rombongan delegasi mengikuti pembukaan acara oleh Direktur Jenderal IAEA (IAEA DG), Rafael Mariano Grossi dan paparan materi dari berbagai pimpinan industri, energi, serta digital. Sambutan dari Rafael menyampaikan “Dalam operasi tenaga nuklir, AI mendukung pemeliharaan prediktif, deteksi anomali, dan optimalisasi kinerja termal. Dalam desain, AI mendukung percepatan dalam pemodelan reaktor, simulasi siklus bahan bakar, dan pengembangan material. Dalam keselamatan, AI mendukung simulasi kecelakaan, analisis respons, dan pengembangan prosedur darurat. Sedangkan dalam bidang safeguard, AI menyediakan analisis rekaman pengawasan selama berjam-jam dan citra satelit”. Sasaran IAEA (International Atomic Energy Agency) dalam bidang AI adalah memajukan solusi energi bersih untuk AI dan meningkatkan kinerja serta percepatan penerapan teknologi energi nuklir.

Pada kegiatan lain di hari pertama diisi dengan diskusi panel yang mengulas berbagai perspektif pemanfaatan kecerdasan buatan dalam keselamatan nuklir serta peran tenaga nuklir dalam memenuhi kebutuhan pusat data, meliputi pembahasan mengenai pemilihan teknologi, pengembangan infrastruktur, pelibatan pemangku kepentingan, pembiayaan, konstruksi, operasi, dekomisioning, serta aspek keselamatan, keamanan, perlindungan, dan pengelolaan sumber daya manusia. Panel ini menghadirkan perwakilan dari Rosatom Rusia, CAEA Tiongkok, Departemen Energi Amerika Serikat, Cameco Corporation, NA-SA Argentina, Google Distributed Cloud, dan Électricité de France R&D. Pada hari kedua, peserta mengikuti tiga sesi panel yang membahas penempatan kapasitas nuklir sesuai tujuan keselamatan, keamanan, dan safeguard, optimalisasi manajemen proyek PLTN beserta perkembangan teknologi AI, serta kondisi rantai pasok nuklir dengan pemanfaatan AI, dan delegasi BAPETEN juga berpartisipasi dalam SMR Regulators’ Forum yang diselenggarakan sebagai side event symposium.

Partisipasi dalam symposium ini memberikan wawasan strategis bagi BAPETEN, terutama dalam memperkuat kebijakan pengawasan dan mempersiapkan pemanfaatan AI untuk meningkatkan efektivitas regulasi nuklir di Indonesia. [DPIBN/Awaludin/BHKK/Hafid/Icha/OR]