Acara diawali dengan sambutan dari Koordinator Kelompok Fungsi Perizinan Fasilitas Kesehatan Iin Indartati menyampaikan “semua proses di perijinan dilakukan masih menggunakan dokumen, namun mengenai praktik langsung di lapangan akan dipastikan keselamatan radiasi, personil dan kegiatan yang dilakukan pelaku usaha gersebut akan dilihat dan dipastikan keselamtana radiasinya oleh direktorat inspeksi, sementara di perizinan melakukan evaluasi proses perijinan yang sesuai dengan peraturan perundang undangan yang sudah ditetapkan oleh direktorat pengaturan jadi itulah yang menjadi acuan dalam proses penerbitan ijin”.

Pada audiensi ini PDHI menurunkan 8 orang yang dipimpin oleh Muhammad Munawaroh selaku ketua umum beserta staf jajarannya. Acara dilanjutkan dengan Pemaparan oleh Iin Indartati dengan tema “Online Single Submission (OSS) Risk Based Approacged (RBA) Pemanfaatan Tenaga Nuklir Bidang Kesehatan”. Pada pemaparannya Iin menjelaskan mengenai Peraturan yang mengatur mulai dari Undang-Undang, Peraturan Pemerintah (PP), dan Peraturan Bapeten (Perba).

Setelah pemaparan selesai kemudian dilanjutkan dengan diskusi tanya jawab, dengan beberapa pertanyaan seperti pedoman pemilihan peralatan, proteksi radiasi, monitoring petugas proteksi radiasi, indicator keselamatan, Lembaga pelatihan dan masih banyak lagi.

Audiensi ditutup oleh Iin dengan menyampaikan “dengan adanya audiensi ini dapat menjadi pijakan yang lebih jauh dan lebih detil untuk memberikan pedoman pada kedokteran hewan, sehingga penggunaan sinar x dapat digunakan dengan baik dan selamat untuk kemaslahatan semua pihak”.

Iin juga menyampaikan bahwa audiensi ini akan berlanjut lagi dengan pertemuan yang lebih teknis untuk membahas lebih dalam mengenai proteksi dan keselamatan lainnya yang bisa jadi pedoman acuan semua pihak pada penggunaan di lapangan. [BHKK/OR]