Sebagai rangkaian kegiatan uji profisiensi 2016 tersebut, Direktorat Keteknikan dan Kesiapsiagaan Nuklir (DK2N) BAPETEN menyelenggarakan Workshop Uji Profisiensi bagi calon peserta uji profisiensi.

Hal ini penting untuk memberikan pemahaman uji profisiensi dan pengenalan ketidakpastian pengukuran. Workshop yang mulai dilaksanakan Senin (28/03/16), di Jakarta, dihadiri oleh 17 laboratorium penguji yang masing-masing diwakili dua orang.

Direktur DK2N BAPETEN Dedik Eko Sumargo, membuka workshop yang dilangsungkan selama dua hari ini. Dedik menekankan pada pentingnya peranan laboratorium penguji pesawat sinar-X dalam sistem pengawasan yang dibangun oleh BAPETEN, sekaligus mengharapkan keseriusan peserta dalam mempersiapkan dan mengikuti uji profisiensi tahun ini.

Acara ini juga diisi dengan sejumlah pemaparan seperti Pengenalan Uji Profisiensi berdasarkan ISO/IEC 17043 oleh Pusat Akreditasi Laboratorium dan Lembaga Inspeksi KAN – BSN, yang disampaikan Kepala Subbidang Uji Profisiensi Dhandy Arisaktiwardhana. Sedangkan dari Protokol pengujian untuk uji profisiensi disampaikan oleh Tim Ahli BAPETEN.

Selanjutnya Tim DK2N menyampaikan materi Program Uji Profisiensi 2016, estimasi ketidakpastian pengukuran, dan praktik perhitungan hasil serta studi kasus. Pada akhir workshop, peserta menyampaikan presentasi hasil praktik menggunakan lembar kerja uji profisiensi.

Melalui workshop ini, peserta uji profisiensi diharapkan memiliki pengetahuan dan keterampilan memadai untuk mengikuti setiap tahapan uji profisiensi sesuai program yang ditetapkan.[DKKN/EK/PD]