Dalam sambutannya Yus mengatakan, pertemuan ini sangat besar manfaatnya untuk memperoleh gambaran tentang standar dan persyaratan keselamatan, berkaitan dengan kebijakan yang tepat dan strategi pada sistem pembuangan lubang bor.

Banyak negara di dunia termasuk Indonesia, ada risiko radiasi yang dapat berlangsung dalam jangka waktu lama dari sumber radioaktif. Dengan demikian perlu dipertimbangkan secara benar dalam memutuskan cara untuk mengendalikan risiko radiasi guna melindungi generasi sekarang dan akan datang. Oleh karena itu perlu adanya pelaksanaan dan penilaian pengelolaan limbah sebagai program nasional.

Workshop yang digelar atas kerja sama BAPETEN dan IAEA ini, menghadirkan sejumlah narasumber seperti dari Afrika Selatan Gert Lienberg dan Belgia Philippe Van Marcke. Workshop ini diikuti 36 peserta yang berasal dari intansi terkait antara lain rumah sakit, BATAN, PT Rel Ion, dan Kementerian LHK.(bho/rus/yul)