Acara diawali dengan laporan Kepala Balai Pendidikan dan Pelatihan (BDL) BAPETEN Ahmad Ciptadi Syuryavin yang mengatakan kegiatan ini dilakukan untuk menyiapkan sumberdaya manusia BAPETEN dalam menyongsong adanya rencana pembangunan PLTN. “Sumber daya manusia adalah hal yang sangat penting dalam memastikan keamanan dan keselamatan PLTN di Indonesia,” tambahnya.

Deputi Pengkajian Keselamatan Nuklir BAPETEN Haendra Subekti saat membuka acara ini mengatakan untuk mendukung komitmen Net Zero Emission (NZE) dari pemerintah pada 2060, sumber daya manusia dalam mendukung transisi energi harus diperhatikan. Ia menambahkan, target adanya PLTN komersial pertama di Indonesia adalah tahun 2032 mendatang.

Kegiatan ini diadakan secara luring tatap muka dan diikuti 20 peserta internal BAPETEN serta 3 orang peserta dari eksternal BAPETEN yaitu Kementerian ESDM dan PLN. Dalam workshop ini hadir tiga expert IAEA yaitu Muhammad Ayub, Marcin Dabrowski, dan Mehmet Kemal Oztas.

Muhammad Ayub mengatakan dalam workshop ini akan mempresentasikan tentang Safety Standard dan Security Standard dalam pengawasan PLTN. “Selain itu, akan ada presentasi tentang Future Nuclear Program dalam workshop ini,” katanya.

Diharapkan dengan adanya kegiatan ini bisa menambah pengetahuan tentang perencanaan dan pengembangan sumber daya manusia di Indonesia dalam hal pengawasan PLTN mendatang. [BHKK/Da]