Workshop diikuti oleh lebih dari 23 (dua puluh tiga) fasilitas kesehatan dan industri dari berbagai wilayah Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Nusa Tenggara Barat (NTB). Diharapkan dengan workshop ini para pelaku usaha dapat memahami teknis pengisian LVKF yang menjadi kewajiban pelaku usaha baik di fasilitas kesehatan dan industri melalui Balis Infara. Workshop LVKF pada hari pertama berisi materi teknis pengisian LVKF oleh Novriman Livia dan hari kedua diisi dengan materi tindak lanjut hasil inspeksi BAPETEN yang dipaparkan oleh Samsiatun Mudzkhiyah.

Materi dipaparkan oleh Novriman Livia sebagaimana disyaratkan dalam PP 45 tahun 2023 pada pasal 64 ayat 3 dan 4, seluruh fasilitas radiasi wajib melaporkan kondisi keselamatan fasilitasnya kepada BAPETEN, satu tahun sekali melalui (LVKF) di Balis INFARA. Sedangkan dalam materi tindak lanjut hasil inspeksi dipaparkan bagaimana fasilitas melakukan tindak lanjut hasil inspeksi yang menjadi salah satu syarat dalam perpanjangan izin BAPETEN.

Setelah sesi materi pengantar dilakukan, dibuka sesi tanya jawab yang difasilitasi oleh seluruh Staf Inspeksi DIFRZR yang menjawab seluruh pertanyaan fasilitas terkait permasalahan LVKF, tindak lanjut hasil inspeksi dan berbagai topik lainnya.

Dengan hadirnya workshop LVKF gelombang keempat ini diharapkan para pelaku usaha di bidang pemanfaatan sumber radiasi pengion memahami dengan baik terkait dengan ketentuan pelaporan LVKF dan penutupan temuan Inspeksi BAPETEN sehingga kondisi keselamatan dan keamanan penggunaan Sumber Radiasi Pengion dapat terpantau oleh BAPETEN secara lebih baik lagi. (DIFRZR/dwicahyadi/BHKK/cd)