Kegiatan Verifikasi terkait Persetujuan Hasil Modifikasi bertujuan untuk memastikan bahwa penambahan modalitas dalam kegiatan operasi baik layanan radioterapi maupun Kedokteran Nuklir yang telah diajukan melalui persetujuan modifikasi dinyatakan aman bagi keselamatan pekerja, pasien, masyarakat dan lingkungan. Tim Verifikasi memastikan bahwa desain yang terbangun telah sesuai standar keselamatan melalui perhitungan desain bangunan penahan radiasi dan memastikan bahwa peralatan utama, peralatan pendukung, sumber daya manusia, serta prosedur operasi untuk kegiatan tersebut telah memenuhi persyaratan keselamatan radiasi dan keamanan sumber radioaktif.

Tim Inspeksi yang diketuai Direktur DPFRZR Ishak dengan anggota Ahmad Maulana dan Lilis Misnawati melakukan verifikasi di Fasilitas Kedokteran Nuklir RSUP Dr. Hasan Sadikin Kota Bandung untuk melakukan Verifikasi terkait Persetujuan Hasil Modifikasi Fasilitas Kedokteran Nuklir dengan penambahan modalitas pesawat SPECT CT GE NM/CT 860 dan PET CT GE Discovery IQ. Sedangkan Tim Inspeksi yang diketuai Koordinator Kelompok Perizinan Fasilitas Kesehatan Iin Indartati, dengan anggota Yaya Umaya dan Hesthi Sriwitari, melaksanakan Verifikasi Izin Fasilitas Radioterapi di RSUP Persahabatan Jakarta terkait Persetujuan Hasil Modifikasi Radioterapi dengan penambahan modalitas pesawat Brakhiterapi Bebig Saginova HDR sumber Co-60

Lingkup pemeriksaan secara onsite meliputi pemeriksaan dokumen teknis terkait peralatan utama dan peralatan penunjang, kesesuaian desain fasilitas terbangun (as built design), ketersediaan ruangan utilitas untuk layanan radioterapi maupun kedokteran nuklir, kecukupan tebal penahan radiasi pada bunker Brakhiterapi maupun kecukupan penahan radiasi untuk ruangan penyinaran SPECT dan PET-CT sesuai dengan Persetujuan Modifikasinya.

Dalam kegiatan verifikasi izin Fasilitas Radioterapi dilakukan pengujian acceptance test oleh Fisikawan Medik, terkait pengujian interlock, daily QA, kalibrasi posisi, dwelling time, pengukuran Air Kerma Rate dan pengujian dosimetri, baik pengukuran Laju Air kerma Udara (Air Kerma Rate) dan pengukuran dosimetri in vivo. Tujuannya untuk memastikan seluruh SDM baik Tenaga Medis maupun tenaga kesehatan telah memiliki kompetensi, mengerti tugas dan tanggung jawabnya dan telah mendapatkan pelatihan terkait pengujian, penggunaan dan perawatannya dari pabrikannya.

Selain itu, dilakukan pengujian terkait unjuk kerja peralatan keamanan sumber radioaktif yang dimiliki RS. Sementara untuk pelaksanaan kegiatan verifikasi persetujuan hasil modifikasi Fasilitas Kedokteran Nuklir di RSUP Hasan Sadikin dilakukan pemeriksaan antara as built drawing dengan pengajuan persetujuan modifikasinya serta ketersediaan ruangan pendukung untuk layanan Kedokteran Nuklir Diagnostik in vivo menggunakan SPECT dan PET/CT, memastikan acceptance test dan commisioning test untuk kedua modalitas telah dilaksanakan dan pengukuran paparan radiasi di ruangan pengendalian dan ruangan supervisi telah sesuai.

Dalam Exit Meeting, pihak Manajemen berkomitmen untuk menindaklanjuti dan melengkapi temuan-temuan yang disampaikan oleh tim BAPETEN dalam kurun waktu tertentu. Kelancaran kegiatan verifikasi didukung oleh pihak Rumah Sakit yang mengikuti dan menyambut baik jalannya kegiatan hingga akhir, adanya kekurangan dianggap sebagai masukan dan saran teknis terhadap pemenuhan keselamatan radiasi sesuai peraturan perundangan dan standar keselamatan radiasi yang berlaku.

Sebagai rumah sakit pusat rujukan nasional dengan adanya penambahan modalitas pesawat baru untuk layanan Radioterapi di RSUP Persahabatan diharapkan dapat meningkatkan pelayanan terhadap pasien kanker, sejalan dengan motto yaitu melayani secara bersahabat dengan menawarkan perawatan kesehatan terbaik dengan peralatan medis terbaru serta tenaga kesehatan professional. Dan bagi RSUP Dr Hasan Sadikin sebagai pusat rujukan nasional Pelayanan Kedokteran Nuklir dan satu-satunya pusat Pendidikan Dokter Spesialis Kedokteran Nuklir di Indonesia dengan adanya penambahan modalitas peralatan kedokteran nuklir diharapkan dapat meningkatkan layanan unggulan dengan kesehatan sebagai prioritas khususnya bagi pasien kanker. [DPFRZR/Dwiangesti/BHKK/Da]