Rapat yang diselenggarakan oleh Biro Umum dan Organisasi BAPETEN, dan dihadiri pula oleh Ketua Manajemen Perubahan Tim Reformasi Birokrasi BAPETEN, Taruniyati Handayani, bertujuan untuk membangkitkan kembali komitmen dari Agen Perubahan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan Peraturan Kemenpan RB Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pedoman Pemangunan Agen Perubahan Instansi Pemerintah.

Hendriyanto atau akrab disapa Dudit mengikuti rapat koordinasi Agen Perubahan ini sampai dengan selesai, tidak sekedar membuka rapat lalu keluar ikut acara yang lain. Ini membuktikan komitmen yang sungguh-sungguh dari Pimpinan BAPETEN untuk terjadinya perubahan, yang salah satunya adalah melalui Agen Perubahan.

Dalam rapat tersebut, Dudit menyampaikan bahwa dari hasil penilaian RB oleh Kemenpan pada tahun lalu ada nilai yang lemah yaitu survey internal organisasi yang dilaksanakan di lantai 8. Ini berarti bahwa perubahan tersebut belum dirasakan semua pegawai BAPETEN. Oleh karenanya faktor yang lemah ini harus diperbaiki agar bisa meningkat pada penilaian tahun berikutnya. “ Sosialisasi informasi perubahan harus dilakukan ke semua pegawai dan tidak harus oleh pejabat tinggi saja, tapi semua Agen Perubahan juga bisa melakukannya”, ujar Dudit bersemangat.

Untuk mendukung tugas Agen Perubahan dalam mensosialisasikan hasil-hasil perubahan kepada setiap unit kerja, pada tahun ini akan dilakukan kembali road show Agen Perubahan di lingkungan BAPETEN. Namun demikian konsep road show ini akan disempurnakan lagi materinya sehingga bisa lebih baik dari road show yang sebelumnya.

Selain melalui road show, setiap kegiatan Agen Perubahan dan informasi-informasi lainnya tentang pentingnya perubahan untuk tata kelola pemerintahan yang lebih baik akan ditayangkan melalui website BAPETEN dan juga kanal medsos BAPETEN.

Melalui forum Rapat Koordinasi ini semua sepakat bahwa perubahan pola kerja, sikap dan mindset pegawai BAPETEN harus terus dilakukan tidak saja oleh pejabat struktural tapi oleh Agen Perubahan pada setiap unit kerja di lingkungan BAPETEN. Agen Perubahan diharapan dapat mendorong secara konkrit perubahan di lingkungan unit kerjanya. Rencana Tindak Agen Perubahan agar dapat dilaksananakan dengan dukungan penuh dari manajemen di tiap unit kerja.

Tentu saja dengung dan semangat perubahan tersebut bukan sekedar berharap agar adanya kenaikan tukin atau tunjangan kinerja, tetapi perlu ditanamkan bahwa tata kelola pemerintahan yang baik atau good government adalah wujud tanggung jawab setiap ASN yang telah menerima kucuran dana dari masyarakat melalui APBN. Jadi hemat kami, naif sekali kalau semangat perubahan tujuannya hanya untuk kenaikan tukin semata. (bhkk/bams)