Badan Pengawas Tenaga Nuklir - RDP Komisi VII DPR-RI: Penyesuaian RKA-KL sesuai Hasil Pembahasan Badan Anggaran

RDP Komisi VII DPR-RI: Penyesuaian RKA-KL sesuai Hasil Pembahasan Badan Anggaran

Kembali 23 Oktober 2018 | Berita BAPETEN

Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VII DPR-RI bersama Kemenristekdikti dan LPNK di lingkungan Kemenristekdikti membahas Penyesuaian RKA-KL sesuai Hasil Pembahasan Badan Anggaran di Ruang Nusantara Gedung DPR-RI pada Selasa (23/10/2018) malam. Rapat dipimpin oleh Tamsil Manurung dan dihadiri oleh Menristekdikti Mohamad Nasir, para Kepala LPNK termasuk Kepala BAPETEN Jazi Eko Istiyanto, Sekretaris Utama BAPETEN Hendriyanto Hadi Tjahyono, dan Kepala Bagian Program-Biro Perencanaan Achmad Bussamah. RDP yang bersifat terbuka ini menghasilkan alokasi Anggaran 2019 tidak mengalami perubahan kecuali BPPT, dengan alokasi anggaran di Kemenristekdikti sebesar satu trilyun lima puluh tiga milyar Rupiah dan total di LPNK sebesar lima trilyun tiga ratus delapan puluh empat milyar Rupiah.

Kepala BAPETEN Jazi Eko Istiyanto dalam pemaparannya menyampaikan bahwa anggaran untuk program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya sebesar seratus tiga milyar Rupiah. Kemudian anggaran untuk program pengawasan pemanfaatan tenaga nuklir sebesar tujuh puluh lima milyar Rupiah, sehingga total Alokasi Anggaran 2019 BAPETEN sebesar seratus tujuh puluh delapan milyar Rupiah.

Setelah pemaparan alokasi anggaran di setiap LPNK, seluruh anggota Komisi VII DPR-RI menyetujui alokasi anggaran tersebut. Pimpinan sidang kemudian menutup acara dengan menyampaikan dua poin kesimpulan RDP yaitu: pertama, Komisi VII DPR-RI menyetujui alokasi anggaran Kemenristekdikti RI Tahun 2019 setelah dilakukan pembahasan di Badan Anggaran tidak mengalami perubahan atau tetap. Dan kedua, Komisi VII DPR-RI menyetujui alokasi anggaran LPNK tahun 2019 setelah dilakukan pembahasan di Badan Anggaran mengalami kenaikan sebesar Rp. 250 Milyar untuk fungsi pendidikan BPPT sehingga total alokasi anggaran LPNK meningkat dari Rp. 5.135 Milyar menjadi Rp. 5.385 Milyar. [BHO/TDS]