Menteri KLH, menyambut baik diskusi ini dan menegaskan pentingnya pengelolaan lingkungan yang komprehensif, termasuk aspek terkait pengawasan radiasi dan tenaga nuklir. Menurutnya, sinergi antara KLH dan BAPETEN dapat meningkatkan efektivitas pengawasan, sekaligus mendukung kebijakan pembangunan berkelanjutan di Indonesia.

Acara juga diisi presentasi dan diskusi tentang tugas dn fungsi BAPETEN oleh Deputi Perizinan dan Inspeksi BAPETEN Zainal Arifin, Deputi Pengkajian Keselamatan Nuklir BAPETEN Haendra Subekti.

Rombongan dari BAPETEN yang turut hadir pada kesempatan itu, yaitu Plt. Kepala BAPETEN Sugeng Sumbarjo, Deputi Perizinan dan Inspeksi Zainal Arifin, Deputi Pengkajian Keselamatan Nuklir Haendra Subekti, Direktur Perizinan Fasilitas Radiasi dan Zat Radioaktif Asep Saefulloh Hermawan, Kepala Biro Hukum, Kerjasama dan Komunikasi Publik Ishak, Kepala Biro Perencanaan, Informasi dan Keuangan Achmad Bussamah, Kepala Biro Organisasi dan Umum Indra Gunawan.

Dalam pertemuan tersebut, dibahas beberapa aspek utama, termasuk potensi perubahan regulasi, mekanisme koordinasi lintas sektor, serta dampak terhadap kebijakan lingkungan dan keselamatan radiasi.

Selain itu, pertemuan ini juga menyoroti pentingnya peningkatan kapasitas sumber daya manusia dalam pengawasan tenaga nuklir, antara lain PPNS yang berorientasi pada perlindungan lingkungan. KLH dan BAPETEN berkomitmen untuk terus berdiskusi dan berkolaborasi dalam merumuskan langkah-langkah terbaik guna memastikan efektivitas pengawasan dan keamanan lingkungan terkait penggunaan tenaga nuklir.

Langkah ini diharapkan dapat membawa manfaat besar bagi perlindungan lingkungan, keselamatan masyarakat, serta optimalisasi pemanfaatan tenaga nuklir di Indonesia dalam kerangka pembangunan yang berkelanjutan. [BHKK/SP/DA]