MoU ini merupakan perpanjangan dari MoU BAPETEN-AELB yang telah habis masa berlakunya, dengan beberapa penambahan ruang lingkup. Penandatanganan dilaksanakan oleh Kepala AELB, Hamrah bin Mohd Ali, dan Kepala BAPETEN, Jazi Eko Istiyanto.

Di samping penandatanganan MoU, delegasi BAPETEN juga melaksanakan pertemuan dengan Badan Pengawas Jepang, NRA. Dalam pertemuan ini, Kepala BAPETEN mengharapkan dapat dijalin hubungan yang lebih erat antara BAPETEN-NRA. Kepala BAPETEN juga menyinggung kemungkinan disusunnya MoU BAPETEN-NRA, terutama dalam bidang peningkatan kemampuan SDM BAPETEN. Menanggapi hal tersebut, Shunichi Tanaka selaku Kepala NRA menyambut baik, dan berharap dengan adanya MoU tersebut maka sharing pengalaman antara NRA-BAPETEN dapat lebih ditingkatkan.

Pertemuan bilateral dilaksanakan juga dengan ASNO Australia. Dalam pertemuan tersebut, dibahas isu-isu penting terkait dengan perkembangan saifgard di antara kedua negara, termasuk rencana pertemuan meeting APSN tahun 2016 di Jepang serta kemungkinan menjadikan Indonesia sebagai tuan rumah pertemuan APSN di tahun-tahun mendatang. Kemungkinan pembaharuan MoU BAPETEN-ASNO yang telah habis masa berlakunya sejak 2009 juga dibicarakan dalam pertemuan ini.

Sebagai penutup dari rangkaian pertemuan bilateral, delegasi BAPETEN dan BATAN melaksanakan pertemuan dengan DDG Nuclear Safety and Security, Juan Carlos Lentijo. Dalam pertemuan tersebut dibahas beberapa hal penting, antara lain: pelaksanaan kegiatan budaya keselamatan dan budaya keamanan di Indonesia oleh BATAN, implementasi I-CoNSEP dan INSSP, peningkatan upaya keamanan nuklir melalui pemasangan mobile RPM di Istana Negara, serta rencana revisi Undang-undang ketenaganukliran. [BHO-AQ]