Kegiatan pelatihan PKR Radiologi Intervensi Gelombang I bertujuan untuk pemberian tanggung jawab dalam proteksi dan keselamatan radiasi, menegaskan pentingnya menerapkan proteksi dan keselamatan radiasi selama melaksanakan pekerjaan yang terkait dengan radiasi, khususnya pelayan di fasilitas intervensi.

Pelatihan diawali dengan laporan Ketua Kelompok Kerja Pelatihan PNBP Pengawasan Ketenaganukliran Dessy Susanti, memaparkan “Peserta yang mengikuti pelatihan tersebut sejumlah 12 orang peserta yang terdiri dari 4 dokter spesialis (2 orang dokter Spesialis Bedah Toraks, 1 orang dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, dan 1 orang dokter spesialis Orthopedi), 8 tenaga medis lainnya (Radiographer, Perawat, dan Kepala Divisi Elektrofisiologi dan Pacu Jantung Kardiologi) yang berasal dari 7 Rumah Sakit swasta dan pemerintah. Pelatihan juga dilakukan secara test praktek yang akan dilakukan di RS Siloam Agora, Jakarta Pusat pada akhir kegiatan nanti, sesuai dengan pemaparan materi yang sudah disampaikan mulai dari APD hingga prosedurnya.

Acara dilanjutkan oleh sambutan dari Kepala Badiklat BAPETEN Ahmad Ciptadi Syurvavin yang mengatakan “Pelatihan proteksi dan keselamatan radiasi ini merupakan pelatihan dasar yang paling utama yang harus dimiliki oleh seluruh petugas proteksi dan tentunya bagi kami selaku badan pengawas hal itu sejalan dengan tugas kami guna upaya mengembangkan pembinaan pengetahuan nuklir dan radiasi dalam lingkup yang lebih luas dengan sesuai prinsip yaitu mengutamakan keamanan dan keselamatan bagi pasien, masyarakat dan tentunya lingkungan sekitar”.

Acara rangkaian pembukaan pelatihan PKR ditutup dengan melakukan foto bersama dengan seluruh peserta pelatihan. Diharapkan pelatihan ini mampu meningkatkan pemahaman tentang efek radiasi dan memberikan pengetahuan serta pedoman proteksi dan keselamatan radiasi. [BHKK/OR]