Sebagai implementasi dari Peraturan Pemerintah No. 33 tahun 2007 tentang Keselamatan Radiasi Pengion dan Keamanan Sumber Radioaktif yang dinyatakan bahwa Pemegang Izin wajib meningkatkan kemampuan personil yang bekerja di fasilitas atau instalasi melalui pendidikan dan pelatihan tentang proteksi dan keselamatan radiasi, BAPETEN menggelar Pelatihan Proteksi dan Keselamatan Radiasi (PKR) bagi Pekerja Instalasi Radiologi Intervensi Gelombang II yang dilaksanakan secara daring, pada 27 Juni sd 1 Juli 2022.
Kepala Subbagian Penyelenggaraan dan Sarana Pelatihan Balai Pendidikan dan Pelatihan (Badiklat) BAPETEN, Umul Khair dalam laporannya menyampaikan bahwa tujuan dari Pelatihan ini adalah untuk memberikan pengetahuan radiasi dan dasar-dasar proteksi dan keselamatan radiasi serta aplikasinya dalam menunjang pekerja radiasi menjalankan pelayanan di fasilitas intevensi.
Lebih lanjut Umul Khair melaporkan bahwa peserta yang mengikuti pelatihan ini sebanyak 38 peserta yang terdiri dari 24 dokter spesialis dan 14 peserta tenaga medis lainnya.
“Pelatihan ini akan berlangsung selama 5 hari sampai dengan tanggal 1 Juli nanti, dan pada hari terakhir akan ada ujian yang harus diikuit oleh semua peserta. Peserta yang tidak lulus masih diperbolehkan mengikuti remedial selama 1 kali” sambungnya.
Acara dibuka oleh Kepala Badiklat, Ahmad Ciptadi Syuryafin. Dalam sambutannya Ciptadi mengatakan bahwa Teknologi nuklir saat ini berkembang luas dan dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, namun ada risko dan bahaya yang harus diwaspadai.
“Di samping manfaatnya yang besar tersebut, terdapat risiko yang harus kita ketahui dan bagaimana cara menanggulanginya. Untuk itu penyelenggaraan pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan terkait nuklir dan radiasi yang pada akhirnya kita bisa memanfaatkan tenaga nuklir untuk kesejahteraan masyarakat dengan bisa meminimalisir risiko dari teknologi nuklir tersebut” jelasnya.
“Kami harapkan bapat dan ibu dapat memperoleh pengetahuan yang cukup yang dapat dimanfaatkan dalam pekerjaannya sehari-hari, dan bapak dan ibu sekalian bisa jadi kepanjangan tangan kami untuk memberikan pengawasan tentang nuklir kepada masyarakat” lanjutnya
Dan akhirnya, pelatihan dibuka oleh Ciptadi seraya mengucapkan kalimat “Bismillahirrohmanirrohim, maka dengan ini pelatihan secara resmi kami buka”.
Komentar (0)