Acara diawali laporan penyelenggaraan Pelatihan oleh Sub Koordinator Penyelenggaraan dan Sarana Pelatihan Ummul Khair. Dalam laporannya menyampaikan bahwa Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman terhadap unsur-unsur keamanan sumber radioaktif, serta memberikan kemampuan untuk menyusun dokumen keamanan sumber radioaktif sebagai prosedur pengamanan sumber radioaktif di lingkungan kerja pemegang izin. Fasilitator pada pelatihan kali ini, semuanya dari BAPETEN.

Acara dibuka oleh Kepala Balai Pendidikan dan Pelatihan BAPETEN Ahmad Ciptadi Syuryavin, dalam sambutan pembukaannya menyampaikan “sejak tahun 2021, pelatihan PKSR ini dilaksanakan oleh lembaga pelatihan di luar BAPETEN, yaitu BATAN yang pada akhirnya dilebur ke dalam BRIN. Atas koordinasi antara BAPETEN dengan BRIN, penyelenggaraan pelatihan PKSR sementara dilaksanakan oleh BAPETEN. Pelatihan ini merupakan amanat yang tertera pada PP. No. 33 tahun 2007 tentang Keselamatan Radiasi Pengion dan Keamanan Sumber Radioaktif (KSR), dinyatakan bahwa Pemegang Izin wajib meningkatkan kemampuan personil yang bekerja di fasilitas, atau instalasi melalui pendidikan dan pelatihan tentang proteksi dan keselamatan radiasi.”

“Diharapkan dengan mengikuti pelatihan ini peserta mendapat informasi, pengetahuan dan keahlian dalam KSR. Semoga seluruh peserta dapat mengikuti pelatihan secara keseluruhan atau tidak ada hambatan dan sehat semua agar mampu menyerap pengetahuan yang ada.” Tambahnya.

Pelatihan yang diselenggarakan selama 5 hari, mulai tanggal 28 November sampai 2 Desember 2022 ini, dilaksanakan secara tatap muka (klasikal), diikuti oleh 19 peserta dari berbagai perusahaan/instansi industri dan medik di Indonesia.

Acara diadakan di Balai Pendidikan BAPETEN Cisarua–Bogor. Acara dilanjutkan dengan berbagai presentasi dan praktikum upaya KSR dan penanganan kejadian KSR serta evaluasi sistem KSR, baik dalam penggunaan, penyimpanan, maupun pengangkutan dalam penanganan sumber radioaktif. [BDL/Erlina Berni Setyawati/BHKK/SP].