Peserta pelatihan adalah perwakilan dari unit kerja Direktorat Inspeksi Fasilitas Radiasi dan Zat Radioaktif, Direktorat Perizinan Fasilitas Radiasi dan Zat Radioaktif, Pusat Pengkajian Sistem dan Teknologi Fasilitas Radiasi dan Zat Radioaktif dan Direktorat Pengaturan Fasilitas Radiasi dan Zat Radioaktif.

Adapun pembukaan pelatihan baru dilakukan pada hari ini Rabu 3 Agustus 2002 oleh Deputi Perizinan dan Inspeksi Zainal Arifin. Dalam sambutannya disampaikan bahwa inspektur tidak hanya mengusai pasal-pasal dari peraturan saja dan juga penggunaan alat saja, tetapi harus pula memahami bagaimana sikap kita menghadapi orang-orang di lapangan.

“Seorang inspektur selain harus menguasai peraturan dan alat ukur radiasi, harus juga memahami bagaimana sikap kita menghadapi orang di lapangan” ujarnya.

Ditambahkan oleh Zainal bahwa Inspektur harus disiplin, menguasai medan inspeksi serta pandai bersikap dan berkomunikasi., “inspektur akan melakukan penilaian terhadap orang lain, karena itu ia sendiri yang terlebih dahulu harus dislipin, pandai bersikap dan juga pandai berkomunikasi” tambahnya.

Sebelumnya, Kepala Balai Pendidikan dan Pelatihan Ahmad Ciptadi Syuryavin sudah memberikan arahan materi kepada peserta terkait self learning. “Peserta diharapkan bisa sigap dalam bertindak dilapangan. Metode self learning dilaksanakan untuk meningkatkan penyerapan pengetahuan peserta” katanya.

Dalam Pelatihan ini Zainal Arifin turut menyampaikan materi bertajug “Tantangan Inspektur Pengawasan Pemanfaatan Tenaga Nuklir Era OSS” untuk memberikan bekal kepada calon inspektur muda Bapeten dalam melaksanakan tugasnya mengawasi pemanfaatan tenaga nuklir di Indonesia. (BHKK/Bams/Cika).