"SMM bukan merupakan program tapi merupakan budaya yang harus dibangun, dipertahankan, dan ditingkatkan oleh seluruh pegawai yang berorientasi pada mutu dan menjadikan mutu sebagai the way of life", demikian arahan PLH. Kepala Balai Diklat Rizal Anggabrata didampingi moderator Helmi Suhendri saat membuka Pelatihan Dokumentasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015 di Jakarta pada Kamis (20/09).

Tujuan pelatihan yang berlangsung selama dua hari ini mengarahkan dan memberi pemahaman kepada peserta dalam menyiapkan dan menyusun dokumentasi yang teruji sebagai dasar penerapan dan evaluasi, serta strategi penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015 bagi organisasi yang berkomitmen menghasilkan produk dan layanan bermutu serta kinerja yang tinggi.

Indikator keberhasilan pelatihan yang dipandu oleh Faiq  Nur Zama dari Eltra Wiratama Konsultan adalah para peserta mampu mengidentifikasi persyaratan ISO 9001:2015 dan perbedaan ISO 9001 versi 2008 dan ISO 9001 versi 2015, dapat memahami apa yang harus direvisi dalam sistem. Selain itu, manajemen mutu yang sudah diterapkan sekarang untuk memenuhi persyaratan ISO 9001:2015, memahami perubahan utama ISO 9001:2015. Peserta juga diharapkan mampu merumuskan action plan untuk penerapan ISO 9001:2015. Indikator lainnya adalah mampu melakukan persiapan resertifikasi ISO 9001:2015 pada pertengahan November  2018. Sedangkan materi pelatihan ini antara lain: Kebijakan Penerapan SMM, Sosialisasi Prosedur Kerja ISO 9001:2015, Teknik Pengendalian Dokumen dan Simulasi Pengendalian Dokumen ISO 9001:2015.[bho/tds]