Acara tersebut dihadiri 15 peserta berasal dari unit kerja terkait yang ada di lingkungan BAPETEN. Agenda pembahasan dalam kesempatan tersebut diantaranya terkait dengan hal-hal yang harus ditindaklanjuti dari misi IRRS tahun lalu.

Turut hadir 4 orang experts untuk memberikan paparannya, seperti delegasi IAEA Ugur Bezdeguemeli, Director General PNRA Pakistan Zia Hussaini Shah, Vice President of KINS Korea Sukho Lee, serta Director of SNSA Slovenia Andre Stritar.

Khoirul dalam sambutannya mengungkapkan, dalam misi IRRS tahun 2015 yang lalu telah terselenggara dengan baik dan sangat membantu sebagai negara embarking country dalam mempersiapkan infrastruktur regulasinya. Khoirul menambahkan dalam nasional workshop ini kami mengharapkan mendapat masukan berarti dan sharing pengetahuan dari para experts tentang bagaimana menyikapi rekomendasi dan temuan-temuan dari misi IRRS tersebut.

Sementara itu Yudi Pramono yang juga selaku course director menjelaskan bahwa dalam misi IRRS tahun lalu, Indonesia mendapat 24 rekomendasi dan 37 saran. Untuk 11 rekomendasi dan 14 saran yang dihasilkan diantaranya dalam bidang Instalasi dan Bahan Nuklir.

Selama 5 hari penyelenggaraan, para peserta diharapkan mendapatkan benchmarking yang tepat dari peer review berdasarkan pengalaman dan pengetahuan dari para experts. Hal ini sangat penting untuk menanggapi rekomendasi dan saran yang disampaikan, sehingga infrastruktur pengawasan  BAPETEN dapat menjadi semakin baik. Tujuan dari workshop ini adalah memberikan guidance dalam menindaklanjuti rekomendasi dan saran Misi IRRS tahun lalu, khususnya dalam bidang Instalasi dan Bahan Nuklir.[DP2IBN/MF/PD]