Kegiatan ini diadakan untuk memberikan layanan perizinan Sistem Balis Perizinan Terintegrasi dengan OSS-RBA (Online Single Submission – Risk Based Approach) atau Balis Perizinan 2.5 kepada Pemegang izin pemanfaatan tenaga nuklir.

Acara yang berlangsung secara hybrid, offline dan online ini dibuka oleh Zainal Arifin, Deputi Bidang Perizinan dan Inspeksi dan dimoderatori oleh Ishak, Direktur Perizinan Fasilitas Radiasi dan Zat Radioaktif.

Pada kesempatan ini dipaparkan meteri tentang KBLI untuk Ketenaganukliran yang disampaikan oleh Mukhlisin, Koordinator Kelompok Fungsi Perizinan Fasilitas Penelitian dan Industri. Sementara Nugraha Dwi Santosa memaparkan Status Pelaku Usaha terkait KBLI yang dimiliki oleh Pemegang Izin untuk mengajukan permohonan izin di sektor ketenaganukliran.

Kegiatan ini turut dihadiri oleh perwakilan dari Kementerian Investasi/BKPM untuk perizinan sektor ketenaganukliran, Wahyudi, sehingga saat acara diskusi, pesertadapat langsung mendapatkan solusi jika ada permasalahan permohonan izin melalui OSS-RBA karena adanya integrasi sistem OSS-RBA dengan Balis Perizinan 2.5.

Peserta sangat antusias bertanya terkait proses permohonan izinnya melalui sharing di zoom meeting ini, dan secara langsung mendapatkan jawaban serta penyelesaian permasalahannya karena dipandu langsung oleh Kementerian Investasi/BKPM dan BAPETEN.

Acara ditutup oleh Direktur Perizinan Fasilitas Radiasi dan Zat Radioaktif Ishak, yang pada kesempatan tersebut mengapresiasi peserta dan mengucapkan terima kasih atas partisipasinya.

Beberapa kekurangan yang ditemukan terkait integrasi OSS-RBA dengan Balis Perizinan 2.5 serta beberapa permasalahan yang dihadapi saat mengajukan permohonan izin, akan segera diperbaiki untuk kelancaran proses layanan perizinan yang semakin baik. (DPFRZR/Sunarya/BHKK/Bams).