Tim Pengawas Radiasi BAPETEN yaitu Judi Pramono, Azizul Khakim, Arif Isnaeni Amil Mardha, Petit Wiringgalih, Muktaf Haifani sedangkan dari pihak PRTNT-BRIN yang menerima kunjungan yakni Abdur Rohim Iso, Djoko Hadi Prayitno. dan Neni Ratnawati. Kunjungan kerja dilaksanakan pada 25-26 November 2020.

Tim BAPETEN dibagi menjadi 2 Tim, yang pertama melakukan kajian penerapan manajemen penuaan di Reaktor TRIGA Bandung, melakukan aktivitas berupa diskusi dan kunjungan ke lapang terkait penggunakan alat X-Ray Fluorescence (XRF) portabel untuk memastikan kebenaran dokumen fabrikasi komponen dan kelaikan bahan sesuai standar dalam kegiatan penelitian oleh pihak BAPETEN dan PRTNT-BRIN.

Dalam rangka kajian manajemen penuaan, Tim BAPETEN akan menggunakan tools XRF, untuk menganalisa kandungan elemen yang terdapat pada bahan untuk memastikan bahwa komposisi elemen pada bahan dan komponen tersebut memenuhi standar dan spesifikasi teknis yang diperlukan. Alat XRF pada prinsipnya menggunakan sinar-X untuk mendorong munculnya sinar-X karakteristik balik dari bahan. Lalu dengan menggunakan detektor dan sistem spektroskopi sinar-X, maka unsur beserta kandungannya di dalam bahan dapat diketahui dan diukur secara akurat. Alat XRF portabel ini menurupakan bagian dari tindakan identifikasi positif bahan (Positive Material Identification-PMI), sehingga alat tersebut dapat mendukung program pencegahan barang palsu dan dicurigai (Counterfeit, Fraud and Suspected Items-CFSI) pada instalasi nuklir.

Tim BAPETEN ke-2, melakukan kunjungan ke lapangan untuk melihat bukti fisik kondisi penuaan komponen Sistem Ventilasi Reaktor dalam rangka verifikasi terdapat laporan dari PSTNT terkait program IRSRR. Sistem ventilasi merupakan sistem pendukung yang digunakan terutama ketika reaktor beroperasi, untuk mengkondisikan udara di dalam ruang reaktor dan meminimalkan paparan radiasinya sebelum dikeluarkan ke udara luar. Sistem ventilasi ini mengkondisikan tekanan udara di reactor hall menjadi negatif, di mana volume udara yang dikeluarkan lebih besar dari volume udara yang masuk. Dari hasil kunjungan terkait dengan sistem ventilasi ini, terdapat pembelajaran yang penting yakni perlunya pemeriksaan sistem ventilasi dilakukan secara detil terhadap setiap komponen secara visual dengan seksama dan kajian penuaan dari setiap komponen sistem ventilasi harus dilakukan secara rutin. [P2STPIBN/Muktaf/BHKK/SP].