Hari pertama, Tim BAPETEN yang dipimpin Direktur Perizinan Fasilitas Radiasi dan Zat Radioaktif-BAPETEN Ishak melakukan kunjungan ke Kantor Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur (25/03). Kunjungan diterima oleh Kepala Dinkes Provinsi Kaltim Yang diwakili oleh Sekretaris Dinkes Masitah. Pada kesempatan itu, acara juga dihadiri perwakilan dari RS milik Provinsi Kalimantan Timur, antara lain dari RSUD Abdul Wahab Sjahranie, RSUD Dr. Kanujoso Djatiwibowo dan RSJD Atma Husada Mahakam.

Rapat koordinasi BAPETEN dengan Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur.

Pemberian cinderamata BAPETEN kepada Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur.

Acara diawali sambutan dari Direktur Perizinan Fasilitas Radiasi dan Zat Radioaktif-BAPETEN yang menyampaikan “koordinasi diperlukan untuk membangun kerja sama dengan instansi terkait sehingga pengawasan tenaga nuklir dapat terintegrasi dan meningkatkan kesadaran serta kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dalam pemanfaatan tenaga nuklir”.

Acara dilanjutkan dengan pemaparan tentang Perizinan Sumber Radiasi Pengion Bidang Kesehatan Di Wilayah Provinsi Kalimantan Timur oleh staf senior Kelompok Perizinan Fasilitas Kesehatan Iin Indartati, pemaparan tentang Distribusi Rumah Sakit Berdasarkan Kelas A, B, C Dan D Dengan Status Aktif Dan Tidak Aktif Di Wilayah Provinsi Kalimantan Timur oleh Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Provinsi Kalimantan Timur Soeharsono. Dan ditutup dengan diskusi dan pembahasan terkait isu kebijakan pengawasan yang berkembang saat ini.

Hari kedua, Tim BAPETEN melakukan kunjungan ke Kantor Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Kalimantan Timur (26/03). Tim diterima oleh Kepala DPMPTSP Provinsi Kalimantan Timur yang diwakili oleh Kepala Bidang Layanan Pengaduan dan Informasi Penunjang Otty Eka beserta jajarannya.

Rapat koordinasi BAPETEN dengan DPMPTSP Provinsi Kalimantan Timur.

Penyerahan cinderamata BAPETEN kepada DPMPTSP Provinsi Kalimantan Timur.

Pada kesempatan itu, Direktur Perizinan Fasilitas Radiasi dan Zat Radioaktif-BAPETEN menyampaikan “rencana membuka layanan perizinan pesawat sinar X Radiologi Diagnostik dan Intervensional dengan menempatkan beberapa evaluator perizinan fasilitas Kesehatan BAPETEN di kantor DPMPTSP Provinsi Kalimantan Timur. Hal ini, sebagai upaya agar para pengguna bisa datang untuk berkonsultasi langsung jika ada kendala dalam proses mengajukan perizinan sumber radiasi pengion maupun terkait dengan pengajuan izin berusaha sektor ketenaganukliran”.

“BAPETEN melakukan pengawasan melalui peraturan, perizinan dan inspeksi. Proses pengajuan izin bertahap dilakukan untuk kegiatan izin yang memiliki risiko tinggi seperti radioterapi, kedokteran nuklir dan produksi radioisotop. Dan pengawasan pemanfaatan sumber radiasi pengion dilakukan melalui inspeksi secara berkala dan penegakan hukum bila terjadi pelanggaran.” Tambahnya.

Dalam diskusi tersebut, Kepala Bidang Layanan Pengaduan dan Informasi Penunjang menyampaikan “Rencana membuka layanan izin BAPETEN akan segera ditindaklanjuti DPMPTSP Provinsi Kalimantan Timur. Namun, ada ketakutan bahaya nuklir dan radioaktif terhadap penggunaan alat-alat kesehatan di tengah masyarakat kalimantan Timur sehingga perlu acara untuk menyamakan pemahaman bagi masyarakat.” [DPFRZR/Dwiang/BHKK/SP].

Foto bersama Tim BAPETEN dan Jajaran DPMPTSP Provinsi Kalimantan Timur.