Pada pertemuan ini dibahas mengenai adanya rencana latihan gabungan antara 3 (tiga) negara yaitu Indonesia, Malaysia dan Filipina di area perairan laut. Laut dipilih karena merupakan jalur transportasi yang strategis bagi transportasi material nuklir. Untuk itulah diperlukan adanya berbagi pengalaman dan sinergi kerjasama antara negara-negara di perbatasan laut dan juga antar instansi. Selain itu pelatihan ini juga diharapkan tidak hanya sekedar berfokus pada tindakan preventif, namun juga harus mampu mengukur hal apa saja yang harus dilakukan terkait hukum, sehingga menimbulkan efek jera ketika terjadi illicit trafficking.  Sebagai tambahan pihak IAEA pun menawarkan pengembangan kompetensi bagi personil BAPETEN dan BAKAMLA, sekaligus membuka diri untuk melengkapi peralatan  keamanan nuklir di perairan Indonesia.

Pada hari yang sama, Kepala BAPETEN beserta Mr. Raja Abdul Azis Anan melakukan kunjungan ke Universitas Pertahanan di Sentul Jawa Barat, Selasa siang (24/4-2018). Acara diawali dengan courtesycall dengan rektor Universitas Pertahanan, Letjen. Dr. Yoedhi Swastanto, MBA. beserta jajarannya. Dalam kunjungan ini, kedua bleha pihak banyak berbicara dan berdiskusi terkait perkembangan teknologi nuklir dewasa ini dan peluang pemanfatannya. BAPETEN dan IAEA konsern untuk senantiasa mengawasi pemanfaatan agar memberikan keselamatan dan keamanan bagi masyarkat dan lingkungan. Dalam kunjungan ini Terlebih dahulu Pihak Univesitas Pertahanan juga mempresentasikan profil Universitas Pertahanan termasuk program studi dan fasilitas lengkap yang tersedia di kampus tersebut.

Mr. Raja Abdul Azis berkesempatan memberikan Kuliah Umum dengan tema “IAEA Program on Nuclear Security: Activityes Goals dan Priorites” dihadapan Civitas Akademika Universitas Pertahanan yang dihadiri oleh Rektor, Purek, Pejabat Eselon 1,2 dan 3 serta sekitar 240 mahasiswa dan mahasiswi. Kuliah umum yang berlangsung di Universitas yang mengusung jargon “World Calss Univesity” ini terbilang sukses, karena walau berlangsung pada jam rawan yakni di siang hari, menggunakan Bahasa Inggris sebagai pengantar kuliah, nampak para peserta tetap serius mendengarkan paparan Mr. Raja Abdul Azis, bahkan pada sesi tanya jawab banyak pertanyaan menarik yang di luar dugaaan ditanyakan oleh para peserta. Acara Kuliah Umum ini dimoderatori langsung oleh Rektor Universitas Pertahaan, Letjen. Dr. Yoedhi Swastanto, MBA. dan berakhir pada pukul 15.00 WIB (bho/bsb/ret/rus)