Kegiatan dihadiri oleh Plh. Direktur Keteknikan dan Kedaruratan Nuklir (DKKN) Agus Yudhi Pristianto yang membuka acara. Kunjungan juga dihadiri oleh 10 Delegasi FNCA yang berasal dari Australia, Jepang, Vietnam, Thailand, Philipina, Mongolia, Malaysia dan 6 peserta dari Indonesia.

Acara dibuka oleh Plh. Direktur Keteknikan dan Kedaruratan Nuklir (DKKN) Agus Yudhi Pristianto yang menyampaikan sambutan “Pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi nuklir saat ini semakin berkembang. Sumber radioaktif merupakan komponen penting dari pemanfaatan energi nuklir di berbagai bidang, termasuk industri, medis, penelitian, dan pengembangan. Masih banyak yang perlu BAPETEN tingkatkan untuk memperkuat kemampuan nasional”.

Kemudian sambutan disampaikan oleh Representative of FNCA Wada Tomoaki dan Principal Researcher of the Research Center for Nuclear Material and Radioactive Waste Technology – BRIN Dadong Iskandar. FNCA merupakan platform kerangka kerja sama baru antara negara Asia yang ditetapkan di International Conference for Nuclear Cooperation in Asia.

Setelah sambutan selesai kegiatan dilanjutkan dengan presentasi dari Dewi Apriliani - BAPETEN mengenai “Indonesia Centre of Excellence on Nuclear Security and Emergency Preparedness (I-CoNSEP)” dan “Implemetation of Indonesia - Radiation Data Monitoring System (I-RDMS)” oleh Aditia An’amta dari BAPETEN.

Kegiatan ditutup dengan melakukan Technical Visit yang dilakukan di Ruang Tanggap Darurat DKKN. Technical visit meliputi Penjelasan I-RDMS (NMC) dan MONA serta penjelasan Alat Ukur Radiasi (AUR) dan alat pendukung penanggulangan kedaruratan lainnya. [BHKK/OR/CD]