Seminar Keselamatan Nuklir (SKN) merupakan agenda rutin tahunan BAPETEN yang bertujuan menjadi wadah untuk menumbuhkan pertukaran informasi ilmiah, pengetahuan, pengalaman, dan pandangan sebagai upaya bersama untuk meningkatkan keselamatan dan keamanan nuklir.

Rapat dibuka oleh Kepala Pusat Pengkajian Sistem Teknologi Pengawasan Fasilitas Radiasi dan Zat Radioaktif (P2STPFRZR) Taruni Handayani. Dalam sambutannya ia menyampaikan “pada tahun ini penyelenggaraan SKN direncanakan bekerja sama dengan Universitas Udayana. Pemilihan Universitas Udayana ini merupakan salah satu perguruan tinggi negeri yang cukup representatif dan berlokasi strategis di Indonesia bagian timur serta dapat menjadi sarana yang tepat dalam penyebaran informasi dan teknologi dan mendorong peningkatan sumber daya terkait ketenaganukliran, sehingga pengetahuan ketenaganukliran dapat lebih dikenal masyarakat yang lebih luas”.

Universitas Udayana memiliki salah satu program studi fisika dengan penekanan minat fisika medik, dan sudah tergabung dalam Aliansi Institusi Pendidikan Fisika Medis Indonesia (AIPFMI) yang memiliki tujuan meningkatkan mutu dan standar pendidikan dan pelatihan fisika medis indonesia menjadi sejajar dengan standar internasional. Bali juga merupakan tempat diselenggarakannya KTT G-20 dan sebagai salah satu sentral pariwisata Di Indonesia.

Acara dilanjutkan dengan pemaparan mengenai rencana SKN 2022 oleh koordinator pengkajian kesehatan, Rusmanto. Dalam pemaparannya ia menyampaikan beberapa hal mengenai kegiatan SKN, topik, pembicara, kepanitiaan, reviu makalah, aplikasi pendaftaran, prosiding internasional, dan lain-lain. Pihak Universitas Udayana diwakili Gusti Ngurah Sutapa menyambut baik adanya kerjasama penyelenggaraan SKNdan siap bersinergi untuk mensukseskan perhelatan tahunan ini.

Rapat koordinasi ini akan terus digelar untuk mengkoordinasikan segala aspek terkait kesuksesan penyelenggaraan Seminar Keselamatan Nuklir (SKN). [P2stpfrzr/Hermansyah/BHKK/OR/RA]