Tim DKKN dipimpin oleh Kepala Subdirektorat Kesiapsiagaan Nuklir Mohammad Ridwan, didampingi para pengajar FR sejumlah 3 orang. Dalam pembukaan pertemuan, Ridwan menyatakan bahwa pelatihan penanganan zat radioaktif di TKP ini merupakan hal penting untuk meningkatkan pemahaman dan kapasitas anggota Detasemen Gegana sebagai salah satu unsur FR. “Dalam pemahaman internasional, First Responder (yang terdiri atas polisi kewilayahan, emergency medical service dan pemadam kebakaran) memiliki fungsi vital sebagai garda terdepan dalam mengamankan serta menyelamatkan masyarakat dan lingkungan dari potensi bahaya zat radioaktif/nuklir di TKP. Untuk itu, penyegaran dan pelatihan berkala bagi FR menjadi keharusan”, paparnya. Selanjutnya Ridwan menjelaskan pentingnya koordinasi dan sinergi pemangku kepentingan dalam mengamankan NKRI dari setiap gangguan atau kejadian yang melibatkan zat radioaktif/nuklir.

Sementara itu Kepala Detasemen Gegana Brimob Polda Jabar AKBP Muhammad Andri menyambut baik prakarsa BAPETEN dalam memperkuat kapabilitas FR. Andri yang dalam kesempatan ini didampingi pejabat dari masing-masing Subden di bawah Gegana, menyampaikan terima kasih atas terpilihnya Brimob Polda Jabar sebagai tempat pelatihan kedua, setelah pelatihan serupa di Brimob Polda Kepri bulan Juni yang lalu. Lebih jauh Andri menjelaskan fungsi Subden KBR (Kimia, Biologi, Radiasi) dalam mencegah tangkal dan merespons setiap kejadian keamanan menyangkut KBR.

Acara dilanjutkan dengan diskusi dan pemeriksaan lapangan terhadap peralatan yang dimiliki Subden KBR. [DKKN/MR]