Hadir dalam acara ini Direktur DKKN Zulkarnain, Koordinator Program Deputi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) La Ode Nurman Mbay, Komandan Detasemen Deteksi Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) Priyo Hindrarto, Komandan Satuan Kimia, Biologi dan Radioaktif (KBR) Pasukan Gegana Brimob Polri Suhendro, serta perwakilan dari Badan Intelijen Negara (BIN), Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI dan Sekretariat Militer Presiden (Setmilpres) serta Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan sebagai observer.

Acara dibuka dengan sambutan dan presentasi dari Direktur DKKN yang menyampaikan pengawasan keamanan nuklir pada KTT G20 sangat dibutuhkan untuk kesuksesan event penting tersebut. “BAPETEN selama ini telah berkontribusi pada pengamanan MPE sebelumnya yaitu Asian Games dan World Economic Forum IMF 2018,” tambahnya.

Kemudian dilanjutkan dengan pemaparan dari La Ode Nurman Mbay tentang Paparan Umum Rencana Kegiatan dan Pengamanan KTT G20. “Sejauh ini persiapan KTT G20 sudah sesuai dengan rencana kami, dari hasil simulasi pertama yang kita lakukan, ada beberapa aspek yang perlu dimaksimalkan lagi,” jelasnya.

Selanjutnya presentasi oleh Priyo Hindrarto berjudul Konsep Pengamanan KTT G20 kemudian ditutup dengan materi tentang Kesiapan Pasukan Gegana Brimob Polri dalam Operasi Puri Agung 2022 Pengamanan KTT G20 oleh Suhendro.

Acara dilanjutkan dengan diskusi mengenai prosedur pengamanan MPE, pengenalan peralatan deteksi radiasi dan demo alat deteksi radiasi berteknologi tinggi milik BAPETEN. Kemudian ditutup dengan praktik studi kasus pengamanan MPE. Diharapkan kegiatan ini bisa memberikan pengetahuan baru khususnya dalam prosedur keamanan nuklir pada MPE di Indonesia. (BHKK/Da)