Dalam penyampaiannya juga ia menambahkan “BAPETEN kali ini hadir untuk mengurangi rasa takut dari masyarakat terutama daerah-daerah yang dekat dengan reaktor yang akan di bangun di Tuban. Nuklir ini sangat dibutuhkan tidak hanya dari sektor energi atau pembangkit daya tapi nuklir sudah banyak di desiminasikan untuk alat alat kedokteran, alat kesehatan bahkan termasuk mengolah bibit unggul dan juga proses pengolahan atau pengawetan makanan”.

Acara dilanjutkan dengan presentasi oleh Koordinator Kelompok Fungsi Komunikasi Publik BAPETEN Abdul Qohhar menyampaikan "Pengawasan Pemanfaatan Tenaga oleh BAPETEN dalam melaksanakan tugasnya. Antara lain tentang tugas pengawasan pemanfaatan tenaga nuklir di Indonesia, melalui Peraturan, Perizinan, dan Inspeksi. Pelaksanaan pengawasan melalui peraturan telah dilakukan dengan membuat sejumlah peraturan”.

Adapun ditambahkan pengenalan pada masyarakat terkait energi tenaga nuklir terdapat disekitar kita sebenarnya yang bisa dilihat sehari-hari seperti terdapat dalam buah buahan dan sayur seperti pisang, wortel, bayam, tidak hanya itu adapun cara pengolahan atau pengawetan makanan , serta pengembangan bibit menjadi varietas unggul.

Dalam presentasinya juga memaparkan bagaimana jika ada barang yang terindikasi adanya radiasi yang mengandung nuklir dengan menggunakan alat khusus yang bisa mengeluarkan bunyi khusus atau menunjukan kadar nilai nuklir tersebut.

Acara ditutup dengan beberapa pertanyaan-pertanyaan dari peserta dan kemudian diakhiri dengan doa bersama dan ramah tamah.(BHKK/RA/CD)