FGD ini diselenggarakan dengan maksud untuk mendapatkan masukan terhadap judul tersebut sebagai saran masukan kepada Kepala Staf TNI Angkatan Darat. Adapun narasumber dalam kegiatan ini adalah Gubernur Provinsi Bali: Dr. Ir. I Wayan Koster, M.M., Direktur Bina Perencanaan Tata Ruang Daerah Wilayah II Kementerian ATR/BPN RI: Dr. Eko Budi Kurniawan, S.T., M.Sc., Kepala Pusat Zeni TNI AD: Mayor Jenderal TNI Mohammad Munib, S.I.P dan sebagai Moderator adalah Koordinator Keteknikan BAPETEN: Zulkarnain, S.T., M. T.

Dalam rangka menghadapi perkembangan ancaman Chemical, Biological, Radiological, Nuclear and Explosive (CBRNE) yang berdampak sangat luas dan beresiko tinggi terhadap pertahanan negara, maka TNI AD sebagai kekuatan pertahanan negara marta darat merespon ancaman CBRNE melalui pengkajian implikasi ancaman CBRNE pada penyusunan Rencana Rinci Wilayah Pertahanan (RRWP) serta pembangunan kekuatan dan peningkatan kemampuan dalam pengembangan sarana dan prasarana pertahanan wilayah darat. Untuk menjawab tantangan inilah maka TNI AD menyelenggarakan FGD ini dilaksanakan dalam dalam bentuk presentasi oleh narasumber dan dilanjutkan dengan diskusi/tanya jawab. Dalam pembahasannya difokuskan pada materi sesuai dengan pokok bahasan yang diberikan dari masing-masing narasumber.

BAPETEN sendiri terlibat dalam kegiatan FGD ini sebagai moderator dengan menunjuk Koordinator Keteknikan, Zulkarnain. Secara umum kegiatan FGD ini dapat berjalan dengan lancar dan sukses. Diharapkan kedepannya Kerjasama antara TNI AD dan BAPETEN dapat berjalan terus guna mendukung program pengawasan pemanfaatan tenaga nuklir di Indonesia.

FGD ini dibuka dan ditutup oleh Koordinator Staf Ahli KASAD, Letnan Jenderal TNI Ali Hamdan Bogra, S.I.P., M.Si. Sebelum menutup acara, Koordinator Staf Ahli KASAD memberikan piagam penghargaan dan plakat kepada moderator dan para narasumber yang berpartisipasi dalam acara ini. [DKKN/Zulkarnain/BHKK/IP]