Kegiatan ini diawali dengan koordinasi BAPETEN bersama dengan pihak Jakarta International Container Terminal (JICT), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC), Badan Karantina Indonesia serta pihak manajemen PT BMS (Bahari Makmur Sejati) selaku pemilik dari kontainer yang diindikasi terkontaminasi Cesium-137.

Lebih lanjut, Mobile Expert Support Team (MEST) BAPETEN yang diketuai oleh Pengawas Radiasi BAPETEN Aminuddin Tejo Nugroho, melakukan investigasi pada kontainer terindikasi tersebut. Berdasarkan deteksi oleh RPM (Radiation Portal Monitor) saat melewati terminal dan data hasil pemeriksaan oleh tim MEST BAPETEN menunjukkan bahwa kontainer tersebut aman dari kontaminasi Cesium-137.

BAPETEN menegaskan bahwa langkah pemeriksaan dan pengawasan ini merupakan bagian dari upaya memastikan keselamatan masyarakat dan lingkungan dari potensi paparan zat radioaktif, dalam hal ini keamanan dan keselamatan lalu lintas barang di pelabuhan internasional dari kontaminasi zat radioaktif.

Sebelumnya, dalam konferensi pers, Rabu (17/9/2025), Kementerian Koordinator Bidang Pangan (Kemenko Pangan) memastikan udang beku milik PT BMS layak dan aman untuk dikonsumsi masyarakat, merespons adanya temuan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) yang menyebut kontainer udang beku milik PT BMS mengandung zat radioaktif Cs-137.

[BHKK/GP/Da]