Rakor pembinaan perizinan pemanfaatan sumber radiasi pengion ini, dihadiri sejumlah pemegang izin khususnya bidang pemanfaatan gauging industri dan radiografi industri. Rakor yang dibuka resmi oleh Direktur Perizinan Fasilitas Radiasi dan Zat Radiaoktif Zainal Arifin, dihadiri tidak kurang dari 25 instansi pemegang izin yang ada di wilayah Pekanbaru, membahas mengenai tata cara proses perizinan FRZR, pengembangan sistem perizinan Balis online 2.0, serta validasi data sumber radiasi pengion yang dimiliki oleh pemegang izin.

Pada kesempatan ini, Zainal menggarisbawahi beberapa hal diantaranya pentingnya peningkatan kualitas dan kapabilitas pelayanan publik kepada pengguna khususnya pelayanan perizinan FRZR.

Zainal menambahkan, sistem perizinan online BAPETEN yang menjadi salah satu tumpuan untuk mencapai tujuan tersebut, akan terus dikembangkan dan nantinya akan bermuara pada sistem perizinan efektif, efisien, transparan, akuntabel, dan terintegrasi.

Workshop sistem perizinan Balis Online 2.0 yang dipandu oleh tim DPFRZR BAPETEN juga digelar di tempat yang sama. Workshop ini bertujuan untuk memvalidasi data sumber radiasi pengion.

Adapun manfaat validasi data sumber ini untuk menghasilkan kesesuaian antara data sumber riil yang dimiliki oleh pemegang izin di lapangan dengan data sumber yang ada pada database BAPETEN.

Pada workshop ini juga disampaikan mengenai pengembangan dan update fitur-fitur baru yang ada dalam Balis online 2.0. Diharapkan dari fitur baru ini, dapat lebih memudahkan pemohon izin dalam memahami tata cara pengajuan permohonan izin sehingga proses perizinan akan lebih mudah, efektif dan efisien.(dpfrzr/hy)