Acara dibuka dengan sambutan dan arahan oleh Kepala Biro Hukum, Kerjasama, dan Komunikasi Publik BAPETEN Indra Gunawan yang menyampaikan semoga kegiatan kali ini bisa memberikan pengetahuan baru tentang pemanfaatan tenaga nuklir kepada para mahasiswa. “Dari diskusi kali ini saya harapkan bisa menghasilkan input ke BAPETEN mengenai isu pembuatan kebijakan,” tambahnya.

Dosen Program Studi Hubungan Internasional Universitas Budi Luhur Natalia Nadeak menyampaikan rasa terima kasih kepada BAPETEN karena telah memfasilitasi kunjungan kali ini. “Semoga nanti teman-teman bisa mendapatkan insight terkait tenaga nuklir dalam konteks hubungan internasional,” katanya.

Kemudian dilakukan presentasi “Pengawasan Pemanfaatan Tenaga Nuklir dalam Konteks Kerjasama Internasional” oleh Koordinator Pengkajian INNR-P2STPIBN Petit Wiringgalih. Setelah sesi presentasi, diadakan sesi diskusi antara peserta dan narasumber.

Pada kesempatan kali ini, para mahasiswa diperkenankan untuk melihat fasilitas Indonesia Center of Excellence on Nuclear Security and Emergency Preparedness (I-CoNSEP) di Gedung C BAPETEN. Di sini, para mahasiswa melihat fasilitas tanggap darurat nuklir milik BAPETEN serta diperkenalkan dengan jenis alat deteksi radiasi yang digunakan oleh personel BAPETEN.

Diharapkan dengan adanya kegiatan ini bisa memberikan pemahaman yang lebih luas kepada mahasiswa tentang tenaga nuklir. Tenaga nuklir tidak hanya dipahami sebagai konteks keamanan saja, namun secara luas dapat membangun berbagai sektor strategis seperti ketahanan pangan, ketahanan energi dan fondasi ekonomi yang lebih kuat melalui diplomasi kerjasama pemanfaatan nuklir. Indonesia terus mengkampanyekan kerjasama internasional dalam pemanfaatan teknologi nuklir untuk tujuan damai agar dapat memberikan manfaat langsung bagi pembangunan nasional dan kesejahteraan rakyat. [BHKK/Da]