Kegiatan verifikasi ini merupakan bagian dari fungsi pengawasan BAPETEN untuk memastikan bahwa seluruh aspek keselamatan, keamanan, dan kesiapan operasional fasilitas telah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, serta guna mendukung pemanfaatan teknologi nuklir yang aman, selamat, dan bermanfaat bagi industri nasional.

PT Rel-Ion Sterilization Services merupakan perusahaan swasta pertama di Indonesia yang menyediakan jasa sterilisasi dan pengawetan berbagai produk menggunakan teknologi iradiasi sinar gamma dengan sumber radioaktif Cobalt-60 (Co-60). Seiring perkembangan teknologi dan kebutuhan industri, perusahaan melakukan diversifikasi teknologi iradiasi dengan menambahkan fasilitas iradiator berbasis pembangkit radiasi pengion e-beam (electron beam) berenergi maksimum 10 MeV.

Pemilihan teknologi iradiasi pembangkit radiasi pengion e-beam didasari oleh sejumlah pertimbangan, antara lain keterbatasan ketersediaan sumber radioaktif Co-60, kemudahan mitigasi risiko operasional, serta efisiensi dan keandalan teknologi pembangkit radiasi pengion yang telah banyak diterapkan di berbagai negara.

Tim verifikasi lapangan dipimpin oleh Grace Esterina selaku Ketua Tim, dengan anggota Muttaqin Margo Nirwono, Ika Andesmawati, dan Kristyo Rumboko, yang merupakan staf evaluator dari Kelompok Fungsi Perizinan Fasilitas Industri dan Penelitian.

Pelaksanaan kegiatan diawali dengan entry meeting yang dihadiri oleh Syahrul Nurtama, perwakilan General Affairs PT Rel-Ion Sterilization Services, beserta tim teknis perusahaan. Pada kesempatan tersebut, Ketua Tim Verifikasi menyampaikan tujuan kegiatan, ruang lingkup, dan metode pemeriksaan lapangan yang akan dilaksanakan selama empat hari.

Tahapan verifikasi lapangan dilakukan melalui pemeriksaan dokumen dan pemeriksaan kesesuaian kondisi fasilitas, termasuk desain fasilitas, program proteksi radiasi, kajian keselamatan sumber, ketersediaan personel iradiator, sarana dan prasarana, serta kelengkapan peralatan pemantauan radiasi, serta sistem manajemen dan sistem perawatan fasilitas.

Selain itu, tim BAPETEN juga melakukan pengukuran paparan radiasi di sekitar fasilitas, mencakup ruang operator, area keluar-masuk barang yang akan atau telah diiradiasi, serta titik-titik kritis lainnya. Tim Bapeten turut memastikan sistem interlock dan fitur keselamatan bekerja dengan baik, serta pengoperasian dan penghentian sistem (shut-down) sesuai dengan prosedur operasi.

Kegiatan ditutup dengan exit meeting yang dipimpin oleh Ketua Tim Verifikasi. Dalam pertemuan tersebut, tim menyampaikan rangkuman hasil kegiatan serta rekomendasi perbaikan kepada pihak perusahaan untuk mendukung peningkatan penerapan keselamatan radiasi di fasilitas tersebut. (DPFRZR/kristyo/BHKK/CD)